GORAJUARA - Awal mula Ahmad Fuadi menulis novel adalah ketidak sengajaan.
Karena Ahmad Fuadi berlatar belakang wartawan, sehingga di awal perjalanan menulis hanya bisa menulis berita.
Setelah berdiskusi dengan sang istri yang notabenenya adalah penulis novel.
Baca Juga: Arya Saloka Marah Gara-Gara Hal Ini, Hingga Palingkan Muka, Andin Ngintip Lewat Spion Mobil...
Jstri ahmad fuadi merekomendasikan sebuah buku tentang cara menulis novel.
Setelah membaca buku tersebut dan mulai mencoba taktik yang disampaikan dalam buku itu, ternyata novel yang dibuat terdengar seperti jurnal.
Tetapi, Ahmad Fuadi tidak putus langkah, ia terus belajar dan mencoba.
Hingga munculah mega-best seller, buku Negeri 5 Menara yang juga telah difilmkan.
Bagi Ahmad Fuadi, menulis itu bukan tentang bakat tapi menulis itu karena mau belajar dan punya semangat untuk memperbaiki diri.
Kunci utama dari keberhasilan adalah man jadda wajada, bersungguh-sungguh, dan tidak pernah takut untuk mencoba yang baru.
Baca Juga: Arya Saloka Marah Gara-Gara Hal Ini, Hingga Palingkan Muka, Andin Ngintip Lewat Spion Mobil...
Pesan yang ingin Ahmad Fuadi sampaikan dalam novelnya adalah saat ditengah kegalauan setelah mendapatkan semua yang dicita-citakan, ia merasa buntu.
Lalu setelah semua ini dapat, seperti kuliah dan kerja di luar negeri, serta berkecukupan, setelahnya apa?
Penulis Negeri 5 Menara itu menuturkan bahwa, nyaman itu bukan tujuan, nyaman itu hanya proses, yang jadi tujuan itu kebermanfaatan.
Fuadi merasa masih kurang bermanfaat bagi banyak orang, hingga jalan ninja yang diambil adalah membagikan cerita yang merepresentasikan diri.
