Para orang tua juga bisa memberi pengetahuan tentang berpuasa dari ayat Quran seperti pada Q.S Al Baqarah ayat 183.
- Pahamkan Larangan-larangan dalam Berpuasa
Larangan berpuasa, yang anak harus paham, bahwa ketika berpuasa tidak boleh makan dan tidak boleh minum.
“Kalau nangis boleh gak? Ibu-ibu jangan mengatakan, bahwa gak boleh nangis nanti batal puasanya,” tutur istri Ory Vitrio Abdullah.
Lanjutnya, “Kecuali kalau nangis sambil makan cendol itu baru betul.”
Para orang tua jangan menakuti anak dengan melarang dengan hal tersebut, karena itu termasuk dalam sebuah kebohongan.
Orang tua juga dapat melarang anak-anak untuk menahan amarahnya, karena dapat mengurangi pahala puasa.
Pentingnya memberikan pemahaman kepada anak agar anak tidak salah tangkap dan itu bisa didapat dari pengetahuan orangtua.
- Orangtua Memberikan Contoh yang Baik
Anak-anak lahir dalam keadaan fitrah dan orang tuanya demikian, jadi fitrah itu ia tunduk maupun taat kepada perintah Allah SWT.
“Sahur, bangunkan anak-anak untuk sahur,” ujar ustadzah.
Di awali memberikan pemahaman tentang puasa kepada anak dengan mengajaknya untuk sahur.
- Orangtua Tidak Memaksa Anak-anak Untuk Berpuasa
Sebagai orang dewasa sekaligus orang tua, bahwa kita tidak boleh memaksakan kehendak kepada anak.
Lakukan pola komunikasi yang komunikatif dan demokratis dengan kata-kata yang anak pahami.
Namun dengan ketegasan. ini juga dapat dicontoh pada Q.S As Saffat ayat 110-111 tentang pola yang dilakukan Nabi Ibrahim a.s kepada Nabi Ismail a.s.
- Orangtua Dapat Memberikan Reward Kepada Anak.
Menjelaskan Ustazah Oki, “Memberikan ganjaran atau penghargaan kepada anak tidak harus berupa hal yang mahal. Penghargaan seperti memberikan pelukan, pujian dan benda-benda kecil yang membuat anak-anak happy, itu juga bisa membuat anak semangat’’
Misal seperti memberikan stiker yang dapat diberikan ketika anak sudah melakukan hal-hal yang diminta orang tua.
