Ini Dia Budaya Ramadhan di 4 Negara Berbeda saat Memasuki Bulan Puasa: Ada yang Menembakkan Meriam

GORAJUARA - Bulan Ramadhan 2023 atau 1444 H sudah tiba, di mana masjid-masjid akan dipenuhi oleh jamaah yang melaksanakan sholat tarawih di waktu malam.

Ketika memasuki bulan Ramadhan di Indonesia, seringkali kita menemukan budaya yang unik di setiap daerahnya.

Misalnya saja seperti ngabuburit, dimana orang-orang keluar untuk berburu menu buka puasa.

Pada sore hari di bulan Ramadhan atau menjelang adzan Maghrib (waktu berbuka), warga berkeliling kota untuk membeli jajanan buka puasa atau biasa disebut takjil.

Indonesia bukan satu-satunya negara yang memiliki budaya di bulan Ramadhan. Dalam hal ini, ada negara lainnya yang juga memiliki tradisi Ramadhan yang unik.

Berikut negara-negara dengan budaya Ramadhan yang unik sebagaimana dilansir dari berbagai sumber oleh GORAJUARA.

Baca Juga: Awal Ramadhan 1444 H Barengan, Lebaran Kemungkinan Ada Perbedaan

1. Mesir

Ketika bulan Ramadhan tiba di Mesir, warga beramai-ramai memasang lentera fanoos. Pada umumnya, masyarakat menghiasi jalan-jalan dan rumah mereka dengan fanoos.

Asal mula lentera fanoos berawal dari kepemimpinan Fatimiyyah, yaitu Muaz El-Din El-Allah, yang berkuasa di Mesir.

Ketika Muaz berkunjung ke Kairo –kota yang didirikan pasukannya— penduduk kota menyambutnya dengan lilin yang diberi bingkai kayu agar tidak meledak.

Permulaan tradisi menghiasi jalan-jalan dan rumah dengan lentera fanoos ini pada tahun 358 H (969 M).

Sampai saat ini, masyarakat Mesir masih melakukannya, bahkan menjadi ikon Ramadhan umat Muslim di dunia.

Tradisi lainnya di Mesir ialah Mesharaty. Hampir sama dengan di Indonesia, Mesharaty adalah budaya membangunkan orang di waktu sahur.