Dialog Seorang Ibu dan Putranya, Pelajaran Apa yang Diperoleh?

photo author
- Senin, 27 Februari 2023 | 09:34 WIB
Tukang bubur ayam sedang mencari nafkah. (Gorajuara/ Dokumen Pribadi/ Arya Noor Amarsyah)
Tukang bubur ayam sedang mencari nafkah. (Gorajuara/ Dokumen Pribadi/ Arya Noor Amarsyah)

GORAJUARA - Hari masih sekitar pukul setengah enam pagi. Hujan masifh turun, walau tidak selebat semalam. Begitulah kondisi di Bekasi.

Tapi tukang bubur ayam telah mangkal di depan rumah.

Suatu pemandangan yang bagus untuk jadi obrolan dengan buah hati.

Baca Juga: Rumah Pena Talenta Coba Tanamkan Cinta Literasi Sejak Dini dengan Gelar Acara Menarik Ini

Bisa bicara tentang tanggung jawab dan kewajiban ayah serta pengorbanannya. Juga tentang disiplin untuk raih keberhasilan.

"Nak, kamu tahu tukang bubur ayam itu sudah berkeluarga dan tahu ga keluarganya dimana?.

Anak laki-laki berambut poni itu hanya menggeleng.

Baca Juga: Gaya Hidup Mewah Apakah Ciri Anak Pejabat? Anak Presiden Kerja di Restoran, Putri Mahkota Cuci Piring...

"Keluarga tukang bubur itu di kampung, di Brebes. Dia punya istri dan juga anak," jelas ibunya melanjutkan.

Anak usia 6 tahun itu diam sejenak dan bertanya, "Kenapa tukang bubur jualan di sini? Ga di kampung? Kan bisa dekat sama anaknya?".

"Begitulah nak yang namanya tanggung jawab. Karena punya kewajiban mencari nafkah, tukang bubur ayam itu, harus berkorban terpisah dengan keluarga," lanjut si ibu.

Baca Juga: Bahaya! Jangan Anggap Sepele Air Kencing yang Berbusa, Ternyata Bisa Sebabkan 5 Masalah Kesehatan yang Serius

Itulah kenangan masa lalu Satria. Kini dia sudah menjadi seorang ayah yang memiliki dua orang anak.

Saat ini, Satria menjalani langsung peran ayahnya dulu. Harus lembur hingga malam hari. Mesti cari tambahan, mengorbankan masa liburnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wulan Dini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini