GORAJUARA – Seoul akan membangun 10 desa Hanok terbaru selama 10 tahun mendatang, arsitektur tradisional menarik dari negara tersebut sebagai daya tarik pengunjung dan penduduk kota.
Pemerintah metropolitan Seoul mengumumkan rencana induk barunya untuk pengelolaan dan pengembangan arsitektur tradisional Korea Selatan.
Hal ini yang disebut Hanok Seoul 4.0 pada konferensi pers di Balai Kota. Lokasi kampung Hanok yang akan dibangun masih belum diputuskan.
“Akan tetapi, mereka yang terutama akan berada di sabuk hijau atau zona pembatasan pembangunan,” ujar Walikota.
Baca Juga: Favorit! Resep Nasi Katsu Ayam Korea, Chicken Mushroom Donkkaseu, Ada yang Spesial...
Dalam tujuan tersebut, kota menerima proposal dari kantor distrik untuk membangun desa Hanok baru bersama Seoul Housing & Communities Corp.
Dilansir dari laman koreatimes.co.kr, badan publik kota yang akan bertanggung jawab atas pembangunan perkotaan tersebut.
Fasilitas kepentingan umum seperti sanatorium, panti jompo dan galeri seni dapat mempercantik hibah bangunan.
Pemerintah kota Seoul juga berencana untuk melonggarkan peraturan dan kebijakan tentang pengembangan Hanok.
“Pemerintah kota juga turut menghadirkan keserbagunaan dan kenyamanan bagi Hanok modern,” ujar Walikota Seoul Oh Se-Hoon.
Kebijakan Hanok sebagai ibukota akan digunakan untuk mendefinisikan arsitektur tradisional terutama untuk pelestarian.
“Sisi negatifnya hanya sedikit kasus yang didukung,” tambahnya.
Hal ini merupakan salah satu pengelolaan Hanok kota yang keempat.