Lalu, faktor dari sektor pensiun juga dapat menarik jumlah besar modal konservatif yang mencari investasi pada aset penyimpan nilai digital yang sesuai dengan regulasi.
Baca Juga: Dito Buatin Susu Untuk Bayinya Ladya, Cepat Mas, Ariana Tak Mau Lama, di Tebaran Hati RCTI....
Skenario dasar - konsolidasi pada level sejarah (probabilitas 45%)
Kemungkinan adanya fase konsolidasi yang panjang di kisaran $115.000 hingga $125.000 atau sekitar Rp1.880.250.000 hingga Rp2.043.750.000 akan terjadi sepanjang kuartal ketiga 2025.
Hal ini terjadi seiring dengan penyesuaian posisi oleh institusi dan penerapan regulasi secara perlahan.
Diperkirakan bahwa support kuat di area EMA cluster $109.000 sampai $114.000 atau sekitar Rp1.783.150.000 sampai Rp1.864.000.000 akan tetap bertahan selama periode ini.
Di samping itu, volume perdagangan kemungkinan akan cenderung normal pada kisaran $60 sampai $70 miliar per hari atau sekitar Rp981 triliun hingga Rp1.144 triliun.
Gerakan sideways ini menciptakan kesempatan bagi institusi untuk melakukan akumulasi sembari menjaga struktur tren positif jangka menengah untuk kemungkinan kelanjutan di masa depan.
Skenario Pesimis – Koreksi dari Level Sejarah (Probabilitas 15%)
Apabila harga menembus di bawah area support EMA $114.000 atau Rp1.861.900.000, maka potensi koreksi dapat membawa Bitcoin turun ke kisaran $100.000 hingga $105.000 atau sekitar Rp1.635.000.000 hingga Rp1.716.750.000.
Angka tersebut mencerminkan penurunan sekitar 11% hingga 15%.
Skenario ini membutuhkan gabungan dari kekecewaan terhadap permintaan institusi atau penurunan pasar secara umum yang berdampak pada adopsi aset digital.
Namun, dukungan solid dari adopsi institusi dan arah regulasi yang semakin jelas dapat membatasi risiko dari penurunan ekstrem.
Dukungan psikologis di area $100.000 tetap berfungsi sebagai dasar untuk kemungkinan pemulihan di masa mendatang.
