Sementara Siska Yuanita sebagai penerjemah novel ini dari Gramedia menceritakan kesulitan dan tantangan dalam menerjemahkan.
"Seri keenam ini lebih sulit dari seri pertama dan kedua. Kasus yang dipecahkan di seri pertama dan kedua lebih sederhana," jelas Siska.
Siska juga menjelaskan bahwa sebelum menerjemahkannya, dia membaca "The Ink Black Heart" terlebih dahulu dalam versi bahasa Inggrisnya
"Saya bukan tipe pembaca yang suka menebak-nebak," ujar Siska.
Baca Juga: Kuy ke Situ Cisanti, Terhubung dengan Sungai Citarum Sekaligus Menyimpan Sejarah Berikut Ini
Tantangan lainnya bagi Siska dalam menerjemahkan "The Ink Black Heart" adalah saat menerjemahkan ujaran kebencian, kasar dan kotor yang ada di novel.
"Iya. Itu saya sudah memilihkan kosakata yang lebih halus. Sudah menghindari (kata yang lebih kasar)," ungkap Siska.
Selanjutnya, Chacha menyinggung novel "Sherlock Holmes" yang pernah dibacanya.
"Saya juga baca novel Sherlock Holmes, dia 'dewa' banget dalam memecahkan kasus," ujar Chacha
"Tapi kalau Strike dan Robin, terasa manusiawi sekali. Pembaca seolah diajak ikut memecahkan kasus," jelasnya lagi.
Baca Juga: Hasil Serie A: Inter Milan Vs Salernitana 4-0 , Lautaro Martinez Cetak 4 Gol dan Buat Rekor Ini
Selanjutnya, Chacha juga menyinggung soal bagian yang menurutnya dirasa menarik dalam "The Ink Black Heart".
"Bagian yang menarik dan disukai adalah saat Strike membantu Robin pindahan," jelas Chacha.
Kemudian Chacha juga menambahkan bahwa unsur menarik lainnya adalah unsur psikologi dalam novel tersebut.
Baca Juga: Prediksi Madura United Vs Borneo FC BRI Liga 1: Kesempatan Pesut Etam Rebut Puncak Klasemen