Benteng Fort de Kock di Sumatra Barat: Ini Sejarah Ikon Wisata Kota Bukittinggi Tersebut

photo author
- Sabtu, 4 Februari 2023 | 19:31 WIB
Potret Benteng Fort de Kock, tempat wisata di Bukittinggi, Sumatra Barat (Instagram @wisatabukittinggi)
Potret Benteng Fort de Kock, tempat wisata di Bukittinggi, Sumatra Barat (Instagram @wisatabukittinggi)
 
GORAJUARA - Sumatra Barat memiliki banyak tempat wisata, bahkan menjadi ikon di daerah tersebut. 
 
Dalam hal ini, destinasi wisata di Sumatra Barat tidak hanya dikunjungi oleh wisatawan lokal saja, tetapi juga turis mancanegara. 
 
Salah satu kota di Sumatra Barat yang memiliki banyak destinasi wisata adalah Kota Bukittinggi.
 
 
Salah satu tempat wisata yang menjadi ikon Kota Bukittinggi adalah Benteng Fort de Kock. Tempat tersebut memiliki sejarah di masa penjajahan Belanda
 
Dilansir Gorajuara dari Instagram @infosumbar, berikut sejarah Benteng Fort de Kock, tempat wisata yang menjadi ikon Kota Bukittinggi.
 
 
Benteng Fort de Kock
 
Benteng Fort de Kock terletak di Jalan Benteng, Kelurahan Benteng Pasar Atas, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatra Barat. 
 
Benteng Fort de Kock didirikan pada tahun 1825-1830 oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Untuk wilayah Sumatra Barat dipimpin oleh Johan Heinrich Conrad Baurer.
 
Tujuan pendirian Benteng Fort de Kock adalah sebagai pertahanan tentara Belanda terhadap perlawanan rakyat yang diketuai oleh Tuanku Imam Bonjol.
 
Dalam hal ini, perlawananan rakyat berlangsung selama bertahun-tahun dan dinamakan dengan "Perang Paderi".
 
 
Peninggalan yang ada di sekitar benteng adalah 8 meriam besi yang dipasang di sekeliling area bekas benteng dengan panjang antara 116-280 cm. Pada salah satu meriam tersebut terdapat keterangan tahun, yaitu tahun 1813.
 
Benteng Fort de Kock direnovasi pada tahun 2002 oleh pemerintah daerah Kota Bukittinggi. Selanjutnya, kawasan benteng itu bergabung dengan Kebun Binatang Bukittinggi dan Rumah Gadang Baanjuang. 
 
Untuk saat ini, Benteng Fort de Kock telah menjadi tempat wisata yang memiliki nilai sejarah. Alhasil, banyak masyarakat yang mengunjungi tempat tersebut.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Fariz Kurniawan

Sumber: Instagram @infosumbar

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini