Gorajuara- Tentara Israel dilaporkan menangkap warga Palestina dalam jumlah yang hampir sama dengan jumlah yang mereka keluarkan selama gencatan senjata.
Pada hari pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang dimulai pada Jumat, Israel membebaskan 150 tahanan Palestina, 117 anak-anak dan diantaranya 33 wanita.
Namun kekhawatiran para tahanan Palestina tidak berhenti setelah mereka dibebaskan.
Mayoritas dari mereka yang dibebaskan biasanya akan ditangkap kembali oleh tentara Israel.
Pasukan Israel selalu melakukan penggerebekan setiap malam ke rumah-rumah warga Palestina dan menangkap 15 hingga 20 orang pada hari-hari tenang.
Menurut asosiasi tahanan Palestina, Pada hari pertama gencatan senjata, Israel menangkap setidaknya 133 warga di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.
Mengutip dari Al Jazeera oleh GORAJUARA, seorang juru bicara Masyarakat Tahanan Palestina, Amany Sarahneh mengatakan, “Selama masih ada pendudukan, penangkapan tidak akan berhenti. Masyarakat harus memahami hal ini karena ini adalah kebijakan sentral pendudukan terhadap warga Palestina dan untuk membatasi segala bentuk perlawanan,”
“Ini adalah praktik sehari-hari, tidak hanya terjadi setelah tanggal 7 Oktober. Kami sebenarnya memperkirakan lebih banyak orang yang akan ditangkap selama empat hari.” Lanjutnya.
Sementara itu Pengacara tahanan Palestina dan kelompok pemantau telah mencatat 3.290 penangkapan di West Bank dan Yerusalem Timur sejak 7 Oktober.
Beberapa minggu terakhir beredar video yang menunjukan tentara Israel memukuli , menginjak, menganiaya dan mempermalukan warga Palestina yang ditahan dengan matanya ditutup, diborgol dan ditelanjangi.
Menurut kelompok hak asasi manusia, para tahanan sebelumnya berhak mendapatkan waktu tiga hingga empat jam diluar halaman sel, namun kini dikurangi menjadi kurang satu jam.
Baca Juga: Prediksi Skor Backa Topola vs West Ham United Liga Europa, Nantikan Kemenangan Pertama
