Orang tersebut bertanya lagi, ‘setelah itu siapa lagi?,’ Rasulullah SAW menjawab, ‘ayahmu.’” [Hadits riwayat Al-Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548]
Jamaah Sholat Jumat rahimakumullah,
Mungkin terlintas di benak kita mengapa seorang ibu memiliki hak yang lebih besar daripada seorang ayah terhadap anak-anaknya untuk ditaati dan diperlakukan dengan baik oleh mereka?
Syaikh Muhammad Sa’id Ruslan dalam bukunya Birrul Ummi Sabiilul Barokah Fid Dunya War Rahmah Fil Akhirah memberikan penjelasan menarik terhadap persoalan ini.
Menurut beliau ada sejumlah alasan mengapa ibu lebih diutamakan daripada ayah:
Ibu menanggung kepayahan dan kondisi berat selama masa kehamilan. Ibu menanggung penderitaan saat proses melahirkan. Ibu menanggung segala kepayahan selama masa menyusui. Ibu terlibat langsung dalam mendidik anak di masa kecil bersama sang ayah.
Oleh karena itu Rasulullah SAW menjelaskan bahwa seorang ibu 3 kali lipat lebih wajib diperlakukan dengan baik oleh anak dibanding sang ayah.
Selain keempat alasan di atas yang memang dijelaskan oleh para ulama, menurut Syaikh Muhammad Sa’id Ruslan ada alasan-alasan lainnya, yaitu:
Baca Juga: Terkait KDRT, Dewi Perssik Cuman Edukasi Bukan Senggol Rizky Billar dan Lesti Kejora
· Wanita itu lemah, lembut, halus sehingga tidak mampu untuk membela dirinya sedangkan seorang ayah kadang ditakuti anak bila hendak berbuat buruk kepadanya karena kekuatannya.
· Seseorang kadang malu durhaka kepada ayahnya di hadapan banyak orang, takut dikecam orang banyak.
Namun tidak demikian halnya dengan kepada ibunya karena ibunya tertutup oleh dinding-dinding rumahnya sehingga lebih rentan untuk didurhakai oleh anak tanpa merasa malu kepada orang lain.
· Wanita itu karena watak dasarnya adalah sangat peka perasaannya sehingga terkadang mudah tersinggung.
Sehingga bila anaknya berbuat durhaka kepadanya, dia kadang sulit menahan amarahnya dan dikhawatirkan terus segera berdoa buruk untuk anaknya yang durhaka.