Ini berarti kedudukan berbakti kepada orang tua berada pada level kedua urgensinya di dalam ajaran Islam setelah tuntunan untuk mentauhidkan Allah SWT
Islam menjadikan berbakti kepada ibu sebagai salah satu prinsip kebajikan yang sangat utama.
Berbakti kepada kedua orang tua, terutama ibu, merupakan salah satu amal yang paling agung dan utama untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
Islam memposisikan hak seorang ibu lebih kuat daripada hak ayah karena kesulitan yang dia alami selama masa mengandung, persalinan, menyusui dan pengasuhan.
Jamaah Sholat Jumat rahimakumullah,
Baca Juga: Akhir dari One Piece: Oda Sebut Pertarungan Terakhir Yaitu di Arena Battle Royal, Luffy vs Shanks?
Rasulullah SAW memberikan perhatian besar tentang persoalan tingginya posisi seorang ibu dalam ajaran Islam.
Banyak hadits yang menjelaskan tentang bagaimana seharusnya sikap anak terhadap orang tua terutama ibunya karena ibu memiliki keutamaan lebih dibanding ayah.
Di antara hadits -hadits tersebut di antaranya:
Hadits Abu Hurairah radhiallahu’ahu
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk saya perlakukan dengan baik?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘ibumu!’
Orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘ibumu!’
Orang tersebut bertanya lagi, ‘Lalu siapa?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘ibumu.’