Meneladani Kisah Khalifah Umar bin Khattab RA dalam Menangani Kasus Tragedi Kanjuruhan

photo author
- Senin, 3 Oktober 2022 | 12:10 WIB
Suasana rusuh di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) minta Pemerintah perhatikan anak-anak yang korban meninggal dunia akibat rusuh massa di Stadion Kanjuruhan. (Foto: Gorajuara.com/dok: Klik Lubuklinggau)
Suasana rusuh di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) minta Pemerintah perhatikan anak-anak yang korban meninggal dunia akibat rusuh massa di Stadion Kanjuruhan. (Foto: Gorajuara.com/dok: Klik Lubuklinggau)

GORAJUARA - Suatu ketika khalifah Umar bin Khattab RA mengirim pasukan ke suatu daerah.

Jelang sampai ke daerah yang dituju, pasukan khalifah Umar bin Khattab terhalang sebuah sungai.

Umar bin Khattab dan pasukannya tidak bisa menyeberangi sungai, karena tidak ada jembatan dan juga tidak ada perahu. Oleh karenanya, mereka memerintahkan seorang tua untuk terjun ke sungai itu untuk mengukur kedalaman sungai.

Baca Juga: Rizky Billar Kerap Bagi-bagi Duit Pasca Menikah, Isa Zega Bongkar Kebiasaan Suami Lesti Kejora

Jika sudah diketahui kedalaman sungai, pasukan berkuda kaum muslimin dapat menentukan tetap melalui sungai itu dengan berkuda atau tidak. Namun pria tua itu tenggelam di sungai.

Kabar ini sampai di telinga khalifah Umar RA dan dia bertanya pada pasukan yang baru pulang, "Apa kabarnya dengan pria tua yang kalian bunuh. Yang kalian suruh terjun ke sungai?"

“Tapi kami berhasil memenangkan peperangan dan ini harta rampasan perang bukti kemenangan kami,” jawab salah seorang anggota pasukan.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Geram, Baim Wong dan Paula Verhoeven Bikin Video Prank KDRT

“Saya lebih suka, lebih memilih kehidupan seorang muslim daripada harta rampasan perang,” Umar menanggapinya.

Begitulah Umar. Nyawa seorang muslim, nyawa seseorang lebih berharga dari harta sebanyak apa pun. Bukan itu saja. Umar khawatir sekali akan seekor keledai jatuh ke dalam lubang dan menyebabkannya mati.

Informasi korban tewas terkait tragedi Kanjuruhan masih simpang siur. Ada yang menginfokan bahwa korban tewas berjumlah 126 orang, ada juga yang mengatakan 127 orang, 182 orang. Ada pula yang mengatakan jumlah orang yang tewas sebanyak 187 orang. Walau demikian, semuanya itu nyawa manusia yang nilainya teramat mahal.

Mengusut kasus tragedi Kanjuruhan hingga tuntas merupakan suatu keharusan, sebagai bukti bahwa nyawa manusia itu amat berharga.

Baca Juga: Tak Hanya Deddy Courbuzier, Sang Istri, Sabrina Chairunnisa juga Ikut Kecam Aksi Baim Wong Buat Konten KDRT

Beberapa pesohor pun menuntut agar kasus tragedi Kanjuruhan diusut hingga tuntas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mohamad Arief

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kapan Nisfu Syaban 2025? Cek Tanggal di Sini!

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:00 WIB