Teks Khutbah Jumat Terbaru tentang Larangan Bullying atau Perundungan

photo author
- Selasa, 27 September 2022 | 08:26 WIB
Berikut teks khutbah Jumat mengenai larangan bullying dalam Islam (Foto: Gorajuara.com/unsplash/Road Ahead)
Berikut teks khutbah Jumat mengenai larangan bullying dalam Islam (Foto: Gorajuara.com/unsplash/Road Ahead)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Ketiga jenis tindakan bullying sebagaimana di atas, yaitu mengejek, mengolok-olok, memanggil dengan julukan yang tidak baik bahkan hingga menyakiti fisik sangat tidak dibolehkan, apalagi bagi kita sebagai orang-orang Islam.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagai teladan kita, pernah bersabda:

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلَمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Artinya:

"Seorang [disebut] muslim adalah manakala orang-orang muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya." (Hadis riwayat Imam al-Bukhari)

Tegas sekali hadis yang disebutkan tadi mengajak kita supaya menjaga ucapan, jangan sampai kata-kata yang kita keluarkan dapat menyakiti orang lain.

Naudzubillah, kita malah sengaja melakukan tindakan caci maki yang dapat menyakiti orang lain.

Juga, kita diperintah oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menjaga tindakan kita, jangan sampai menyakiti fisik orang lain, bahkan apabila ada yang berbuat salah di sekitar kita, kita seenaknya saja menghakimi orang tersebut.

Terlebih hal ini kerap terjadi pada orang yang merasa lebih senior, padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan dalam sabdanya:

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيْرَنَا

Artinya:

"Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menyayangi anak kecil dan tidak menghormati orang yang dituakan di antara kami." (Hadis riwayat Imam al-Tirmidzi)

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala

Sudah selayaknya kita menghindari tindakan bullying. Hendaknya yang besar menyayangi yang kecil, mengayomi, mengajari kebaikan, dan menegur dengan baik jika melakukan kesalahan.

Sebaliknya, sebagai timbal balik, yang kecil pun menghormati yang besar, yang lebih senior, yang patut dihormati dan dijadikan teladan. Tidak mengolok-olok satu sama lain, mencela atau menyebut orang lain dengan sebutan yang jelek.

Apabila hal ini sudah menjadi kesadaran di tengah masyarakat kita, niscaya hidup kita akan damai dan tak ada bullying di antara kita.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Fariz Kurniawan

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kapan Nisfu Syaban 2025? Cek Tanggal di Sini!

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:00 WIB