GORAJUARA - Seakan sudah menjadi keseharian kita melihat orang berbohong, bahkan mungkin kita sendiri pelakunya.
Seperti diketahui berbohong termasuk perbuatan dosa, pasti kita pernah mendengar berbohong demi kebaikan, bolehkah?
Dilansir dari laman Al-Bahjah TV, ada salah satu pertanyaan yang menanyakan terkait berbohong demi kebaikan dapat menghilangkan pahala puasa.
Baca Juga: Bioskop Trans TV Malam Ini dan Sinopsis, 10 April 2022: The Hurricane Heist dan Bullet to the Head
"Mohon izin bertanya perihal berbohong yang menghilangkan pahala puasa, apakah berbohong demi kebaikan juga menghilangkan pahala puasa? Bagaimana jika seseorang berbohong sebelum bulan Ramadhan dan di bulan Ramadan kebohongannya masih disembunyikan?"
"Apakah itu juga menghilangkan pahala puasa dan yang hilang itu pahala puasanya atau semua kebaikan yang dilakukan saat berpuasa," Tanya murid.
Berbohong merupakan sesuatu yang dibicarakan tidak sesuai. Tidak semuanya yang dikira bohong itu ternyata benaran bohong. Bohong pun ada maslahatnya. Dilihat dahulu siapa yang bermaslahat.
Baca Juga: Clemont Vs PSG: Trio MNM Semakin Menggila
"Bohong adalah kita berbicara sesuatu yang tidak sesuai. Sesuatu yang tidak sesuai ini ternyata ada maslahatnya. Tidak semuanya bohong. Jadi, bohong itu kan kita ngomong tidak sesuai. Kalau bohong ada maslahatnya, maka dilihat yang bermaslahat itu siapa, benar berbohong atau tidak," ujar Buya Yahya.
Berbohong bukan berarti tidak terus terang. Apalagi berbohong untuk kemuliaan itu boleh dilakukan.
"Jadi begini kalau ditanya ibundanya sehat, alhamdulillah sehat. Apakah serta marta bohong sehat? kan banyak, yang sakit batuknya saja, matanya juga sehat kok, memang semuanya sakit? ya kan bisa saja sehat," ucap Buya.
Baca Juga: Cabuli 5 Siswi, Guru Madrasah di Pasuruan Segera Diperiksa Polisi
"Jadi bukan bohong, jangan polos-polos amat. Bukan selalu bohong itu tidak berterus-terang, apalagi untuk kemuliaan menjaga orang tua agar tidak khawatir dengan anaknya," Lanjut Buya.