GORAJUARA - Sahabat Rasulullah SAW yang bernama Abdurrahman bin Auf RA adalah pengusaha dan dia termasuk salah seorang kaya di antara para sahabat yang lainnya. Saking kayanya, hampir seluruh penduduk Madinah merasakan hartanya. Baik dalam bentuk hutang maupun pemberian cuma-cuma.
Dia pengusaha ulung. Ini terbukti, ketika baru pertama sampai di Madinah, Abdurrahman menolak bantuan financial dari seorang Anshar.
Baca Juga: Emosi Awkarin Memanas Saat Diberi Tawaran ini, Warganet Kembali Serbu Twitternya
Dia hanya minta ditunjukkan pasar. Dengan modal dengkul, dia masuk pasar dan pada hari itu peroleh keuntungan, walau hanya berupa minyak samin dan susu yang dibekukan.
Allah melimpahkan harta pada Abdurrahman RA dan Rasulullah SAW pernah mendoakan Abdurrahman agar harta yang dimilikinya menjadi harta yang berkah.
Ketika berdagang, Abdurrahman RA melarang pembelinya untuk berhutang. Namun Abdurrahman selalu menjual barang-barang dagangannya dengan harga murah.
Baca Juga: Doctor Strange 2 Resmi Rilis di Indonesia, Bakal Sesukses Spider-Man: No Way Home
Karena keridhoan antara penjual dan pembeli akan mengundang rahmat Allah, begitu yang disabdakan Rasulullah saw dan selalu jadi sikapnya dalam berdagang.
Di akhir hayat, Abdurrahman bin Auf RA meninggalkan harta sebanyak 2.560.000 dinar atau Rp 3072 triliun.
Ada sebuah kisah Abdurrahman bin Auf RA. Suatu ketika Abdurrahman dan putranya sedang berbuka puasa. Makanan yang terhidang bermacam-macam. Tiba-tiba Abdurrahman menangis.
Putranya bertanya, “Ayah, mengapa ayah menangis?”
Baca Juga: Pemegang Hak Siar, Emtek Tayangkan Laga Piala Dunia Qatar 2022 di Jam Strategis
Abdurrahman menjawab, “Ayah khawatir, semua makanan yang banyak dan mewah ini merupakan balasan Allah di dunia atas kebaikan ayah selama ini.
Karena banyaknya balasan Allah di dunia ini, ayah khawatir balasan Allah untuk ayah di akhirat tinggal sedikit,”