Lafadz niat sebagai makmum:
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya :
"Saya niat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah ta'ala."
Baca Juga: Niat, Tata Cara dan Bacaan Doa Sholat Idul Fitri
Shalat Idul Fitri Sendirian
Ustadz Alhafiz Kurniawan menyarankan orang yang luput sholat Ied berjamaah agar melakukan shalat Ied dua rakaat sendirian tanpa perlu jahar dan tanpa khutbah. Tak terkecuali pada Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
Orang yang luput itu melakukan sholat Ied sendiri di rumah atau di masjid pada Hari Raya Idul Fitri 1444 H dengan niat tunai (ada-an).
Lafadz niat sholat Ied yang dilakukan sendirian:
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan li 'Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
"Saya niat sholat Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai karena Allah ta'ala."
Ustadz Alhafiz mengutip uraian Ibnu Rusyd yang merangkum pendapat para ulama mengenai hukum sholat Ied sendirian.
Ibnu Rusyd menjelaskan bahwa ulama berbeda pendapat perihal orang yang luput sholat Ied bersama imam pada Hari Raya Idul Fitri 1444 H.