GORAJUARA - Bicara terkait Kurikulum Merdeka Belajar, SMA Negeri 2 (SMAN) Lembang sejak tahun 2020 sudah melaksanakannya. Bahkan, ketika awal terjadi pandemi Covid-19 selalu mengutamakan kepentingan siswa.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) lebih mengarah kepada pembelajaran tematik, yakni mengkolaborasikan tiga mata pelajaran, dan program Guru Kunjung sebagai upaya dalam memberikan pelayanan kepada peserta didik.
Menurut Lina, melalui Guru Kunjung ini ingin menjadikan guru sebagai role model.
Baca Juga: Urban Farming SMA Negeri 25 Bandung
“Saya ingin siswa melihat role model guru itu seperti apa, dan melihat sosok yang bisa dijadikan tauladan,” kata Kepala SMA Negeri 2 Lembang, Lina, S.Pd.,M.T., kepada Gorajuara.com belum lama ini.
“Dalam kunjungannya guru memberikan kemampuan soft skill dan memberikan semangat kepada mreka supaya bisa meraih masa depan yang lebih baik,” lanjut Lina.
Selain program pembelajaran tematik dan guru kunjung, SMAN 2 Lembang juga memiliki beberapa kegiatan yang dilakukan untuk bisa mengembangkan kompetensi siswa, salah satunya adalah Forum Group Discussion (FGD) yang difokuskan untuk kelas XII.
Baca Juga: Justin Bieber akan Gelar Konser di Jakarta , Ini Jadwal dan Cara Dapatkan Tiketnya
Diungkapkan Lina, FGD ini difokuskan bagi anak-anak yang akan melanjutkan jenjang pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTM) yang dikelompokan bagi jurusan IPA dan IPS. Bagi jurusan IPA adalah saintek dan IPS lebih kepada ilmu sosial.
“Nah dala FGD itu mereka dibekali tentang persiapan untuk sosal-soal UTBK agar bisa masuk seleksi PTN,” katanya.
Fokus SMAN 2 Lembang pun tidak hanya sebatas pada peserta didik yang akan melanjutkan ke PTN, tetapi juga memberikan peluang kepada lulusannya yang memilih untuk bekerja, yakni kelompok kewirausahaan. Program kewirausahaan ini menjadi terobosan baru di SMAN 2 Lembang.
Baca Juga: Sebanyak 35 SMK Negeri di Jabar Resmi Jadi BLUD, Tujuh Sekolah Berasal dari Kota dan Kabupaten Bandung
“Kami menyediakan kelas wirausaha bagi mereka yang tidak melanjutkan ke PTN, karena keterbatasan ekonomi keluarganya. Kami membekali dengan Kelas Bekerja dan Berwirausaha (KBW), salah satunya kemampuan di bidang IT,” tandas Lina.
Bagi siswa yang masuk dalam kelompok KBW ini diberikan wawasan dan keterampilan untuk bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan standar, seperti kemampuan excel, word dan for point, sehingga ketika mereka lulus mampu untuk berpresentasi dan rasa percaya dirinya akan muncul ketika bekerja atau berwirausaha.
Selain diberikan wawasan dan keterampilan tentang IT, lanjut Lina, mereka juga dibekali tentang ilmu hidroponik agar bisa mengembangkan usahanya di bidang pertanian.
Baca Juga: Jadi Ikon INACRAFT 2022, Ridwan Kamil Juga Bangga Kerajinan Jabar Jadi Souvernir G20
“Walaupun mereka tidak punya lahan luas, tetapi dengan hidroponik mereka bisa memanfaatkan tempat tertentu yang tidak menggunakan lahan luas,” ujar Lina.***