game

Pihak Riot Games Menuntut NetEase dan Meminta Untuk Menghapus Game Hyper Front

Senin, 12 Desember 2022 | 07:18 WIB
Riot Games (Foto: Gorajuara.com/dok: Valorant)

GORAJUARA - Riot Games saat ini menuntut NetEase, yang sudah plagiat game Valorant dan mengembangkan game baru yang bernama Hyper Front.

Pada tuntutannya Riot Games, menuntut berbagai macam yang terdiri dari Undang Undang Pelanggaran Hak Cipta, dan Hak Paten terhadap game Valorant.

Kini pihak Riot Games sedang mengajukan tuntutan kepada pengadilan internasional, dengan begitu pihak NetEase harus menyanggupi tuntutan yang dituntut.

Baca Juga: Anime Tensei Oujo to Tensai Reijou no Mahou Kakumei Episode 1 Menceritakan Tentang Putra Mahkota dan Bangsawan

Game Valorant sudah ada sejak tahun 2020, yang dimana nama Valorant sebelumnya adalah “ Project A “ serta dirilis pada tanggal 2 Juni 2020. Untuk game Hyper Front baru dirilis pada tanggal 21 Juli 2022, serta mekanisme pada game Hyper Front sangat hampir 100 persen sama seperti game Valorant.

Dari desain map yang ada di game Hyper Front sangat mirip sekali, serta untuk Heroes sebutan agen untuk di game Hyper Front sangat sama sekali seperti game Valorant. Dari segi skill, desain, bahkan bentuk karakternya sangat mirip dengan desain karakter yang sudah ada di game Valorant.

Jika melihat perbandingannya perbedaannya hanya terlihat pada setting menu game Hyper Front, karena setting menu Valorant pada saat ingin mengikuti game Overwatch 2.

Baca Juga: Jadwal ANTV Hari Ini Senin 12 Desember 2022, Full dan Lengkap

Serta untuk tambahan pihak Riot Games juga mengajukan berbagai tuntutan dari, desain map, gameplay, weapon, skill agen, skin bahkan desain skin weapon.

Tuntutan dari 162 halaman tersebut telah diserahkan kepada pihak pengadilan internasional yang berlokasi di kota London Inggris. Pihak Riot Games sedang mempersiapkan manuver agar bisa melawan dan memojokan pihak NetEase terhadap pelanggaran yang sudah dibuat oleh pihak NetEase.

Akan tetapi pihak Riot Games juga tidak akan sampai untuk menutup game Hyper Front, karena pihak Riot Games sepertinya hanya akan meminta denda dan biaya lisensi terhadap game Hyper Front.

Baca Juga: Anime Karakai Jouzu no Takagi-san Menceritakan Hubungan Romantis Nishitaka Dengan Takagi dan Punya 23 Ending

Seperti yang terjadi pada game Honor of Kings dan Arena of Valor, kedua game tersebut tidak dituntut karena kedua game tersebut telah diberikan izin dan membayar biaya lisensi untuk genre MOBA.

Untuk pada saat ini belum ada perkembangan lebih lanjut dan pernyataan resmi dari pihak NetEase, terkait permasalahan dirinya dengan pihak Riot Games selaku pengembang game Valorant.

Halaman:

Tags

Terkini