GORAJUARA – Eiichiro Oda lagi-lagi menunjukkan kejeniusannya sebagai mangaka One Piece. Kini, banyak beredar teori kalau Marco adalah karakter immortal atau abadi yang akan gabung dengan Luffy di One Piece 1068.
Eiichiro Oda telah membuat karakter Marco the Phoenix menjadi salah satu favorit fans hingga One Piece 1068 ini. Salah satu faktornya adalah karena daya tahannya yang bagus dan bahkan disebut-sebut sebagai karakter immortal.
Lalu bagaimana Eiichiro Oda menjawab hal tersebut? Apakah benar Marco, mantan Tangan Kanan Shirohige itu immortal? Simak selengkapnya di sini sebelum membaca One Piece 1068 nanti.
Baca Juga: Teori Kejutan One Piece 1068: Marco si Phoenix Gabung ke Bajak Laut Luffy? Memang Apa Perannya?
Para fans yang menyebut bahwa Marco adalah karakter abadi/immortal karena buah iblis Mythical Zoan Tori Tori no Mi model Phoenix miliknya hingga berhasil hidup dan survive.
Jika dilihat kekuatan dan ketahanan Marco, ia pernah menahan serangan dari Kizaru saat dalam model setengah manusia dan setengah Phoenix. Namun, tidak ada luka sedikitpun di tubuhnya.
Kemudian, saat di Onigashima, ia juga pernah terlihat kepalanya seperti tertusuk tombak oleh kroco-kroco Kaido di kepalanya. Namun, juga tak terlihat ada luka sedikitpun.
Baca Juga: Kejutan One Piece 1068: Teori Marco The Phoenix Comeback, Jadi Nakama Terakhir Luffy?
Apakah itu menunjukkan bahwa Marco itu immortal? Begini penjelasan Oda mengenai Marco.
Pertama, perlu diketahui dulu jenis api biru Marco berbeda dengan api milik Ace (kini Sabo) di buah Mera Mera no Mi. Oda menjelaskan bahwa buah iblis Marco itu tipe Zoan, sehingga pasti memiliki tubuh absolut seperti Paramecia.
Menurut Oda, kekuatan Phoenix Api Biru yang dimiliki Marco adalah kemampuan regenerasi. Sehingga, serangan apapun yang ia terima, akan sedikit memiliki efek karena adanya kemampuan regenerasi ini.
Baca Juga: Kolaborasi Harris Vriza, Syifa dengan Blackpink, Menjadikan Tajwid Cinta...
Masih menurut Oda, meskipun regenerasi api biru ini memiliki batas, tetapi karakteristik dari api biru ini berbeda dengan api pada umumnya sebagaimana buah Mera Mera no Mi.
Jika api pada umumnya akan menyebar, membakar apapun, dan terasa panas, maka api biru tidak akan menyebar, tidak membakar, dan tidak terasa panas pula.
