GORAJUARA - Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan di Malang bukan saja meninggalkan luka bagi nasional secara umum, tentu juga luka bagi keluarga yang kerabatnya ikut jadi korban.
Luka ini juga dirasakan oleh M. Alfiansyah. Bocah berusia 11 tahun secara tiba-tiba harus menjadi yatim piatu usai saksikan pertandingan BRI Liga 1 Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Ayahnya M. Yulianton (40) dan ibunya Devi Ratna S (30) harus meregang nyawa dalam tragedi kerusuhan Kanjuruhan, Malang.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Malang Telan 187 Korban Jiwa, Siapa Yang Salah? PSSI, Polisi Atau Suporter?
Sebelum berangkat menonton laga antara Arema melawan Persebaya, Doni (43), saudara korban menceritakan rencana kedua pasutri itu.
Kedua pasutri yang jadi korban ini sudah merencanakan akan merayakan ulang tahun putranya di bulan November.
"Orang tuanya (kedua korban) ingin sekali merayakan ulang tahun anaknya," tutur Doni.
Namun takdir bicara lain. Rencana tinggallah rencana.
Doni sendiri ikut menyaksikan laga antara Arema melawan Persebaya itu.
Dia menemukan pasangan suami istri, setelah sebelumnya ditemukan orang lain terlebih dahulu.
Baca Juga: Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang Bertambah Korban Menjadi 153 orang
Kemudian keduanya dipinggirkan keluar stadion dan dibawa ke RS Teja Husada, kabupaten Malang.***
Anda ingin mendapatkan berita update setiap hari dari Gorajuara.com. Ayo gabung di Grup Telegram “Gorajuara.com News”, caranya klik link https://t.me/gorajuaranews, Kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di ponsel.