GORAJUARA – Persatuan Dokter Forensik Indonesia atau PDFI telah mengungumumkan hasil autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
Ade Firmansyah Sugiharto selaku ketua tim dari PDFI menyampaikan, bahwa ada dua luka fatal yang ditemukan di tubuh Brigadir J.
Dari hasil autopsi ulang yang telah dilakukan, ditemukan dua luka fatal yang terletak dibagian belakang kepala dan dibagian dada Brigadir J, Ade mengatakan ada lima tembakan masuk ke tubuh korban empat tembakan keluar.
“Dari empat tembakan keluar, ada satu yang ebrsarang di tulang belakang , dekat tulang belakang,” kata Ade.
Ade menambahkan bahwa pihaknya tidak bisa menyelidiki lebih jauh mengenai jumlah tembakan, kerana hal tersebut merupakan kewenangan dari penyidik.
Termasuk juga dengan jenis senjata api yang digunakan, serta arah tembakan. Tak sampai di situ tim forensik juga mendalami soal adanya dugaan penganiayaan terhadap Brigadir J sebelum penembakan itu terjadi.
Dengan tegas Ade mengatakan, bahwa hasil dari autopsi ulang tidak ditemukan adanya penganiayaan tersebut.
Ade menyampaikan bahwa pihaknya tidak menemukan adanya penganiayaan di tubuh Brigadir J, seperti apa yang disampaikan sebelumnya, mengenai kuku yang dicabut dan tulang yang patah.
Sementara itu Ade juga menambahkan bahwa mengenai posisi organ korban yang berpindah, itu karena bagian dari tindakan autopsi.
Baca Juga: Suara Merdu Tulus Lantunkan 'Teman Hidup' Warnai Jessica Mila Saat Dilamar Yakup Hasibuan di Bali
“Kami sudah pastikan dengan keilmuan forensik yang sebaik-baiknya bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan selain senjata api pada tubuh korban,” tegasnya, dikutip dari pikiranrakyat.com pada, Selasa 22 Agustus 2022.***
