GORAJUARA – Kehadiran Akagami Shanks beserta kru Bajak Laut Rambut Merah di setiap serial One Piece selalu mencuri perhatian penggemar.
Sebagai tokoh main purpose Luffy, karakter Shanks dan kru tidak hanya berhasil mengesankan orang-orang di dunia One Piece saja, tapi juga di dunia nyata.
Terlebih setelah kematian Shirohige, bisa dibilang rombongan bajak laut Akagami Shanks menjadi satu-satunya harapan penggemar yang didapuk mendamaikan suasana dunia One Piece.
Baca Juga: SPBU di Serang yang Lakukan Kecurangan, Dikenai Sanksi Penutupan Selama 6 Bulan
Wajar saja jika setiap chapter One Piece yang memuat kabar tentang Shanks selalu mendapatkan banyak sorotan.
Pelan tapi pasti, chapter-chapter penting ini membuka tabir rahasia terbesar One Piece. Seperti di chapter 907 yang menggambarkan suasana di Marijoa.
Ketika gorosei semakin cemas dengan keseimbangan lautan yang semakin terancam, Shanks tiba-tiba datang ke Istana Pangaea membicarakan satu kru bajak laut.
Baca Juga: Ini Kata Fransesco Bagnaia Tentang Marco Bezzecchi Peraih Podium Dua pada MotoGP Belanda 2022
Padahal di saat yang sama, 50 utusan kerajaan dunia sedang berunding dalam Reverie yang diadakan setiap 4 tahun sekali.
Berbagai spekulasi pun bermunculan. Jika Marijoa disebut sebagai tanah suci para dewa, bagaimana mungkin Shanks dengan mudah mendatangi tempat itu dan bernegosiasi dengan Gorosei?
Ekspektasi liar itu kemudian menuai banyak kontroversi. Shanks yang dikenal sebagai bajak laut yang telah menyelamatkan Luffy saat masih kecil, disebut-sebut memiliki status yang sama seperti Doflamingo, yaitu keturunan bangsawan.
Baca Juga: Malah Dikira Hilang, Akhirnya Pihak Keluarga Ungkap Tujuan Marshanda Pergi ke Amerika
Shanks diprediksi memiliki pemikiran sama seperti Homing, ayah Doflamingo yang memilih hidup sebagai manusia biasa di dunia bawah.
