“Tadi yang disampaikan ayah Lala adalah solusi yang tepat. Pada saat anak bercerita, ayah Lala berusaha memahami dan tidak meremehkan dengan mengatakan ‘Ah kamu asal-asal ngeliat’ ‘Ah kamu bohong,’ gak. Berusaha respect dan menghargai pendapatnya,” ujar Poppy.
Baca Juga: Sukses Comeback, Feyenoord Tahan PSV Eindhoven
Beri ruang ekspresi diri sendiri
Ruang ekspresi dibutuhkan karena tidak semua yang dilihat anak indigo dapat dengan gamblang diceritakannya kepada orang lain.
Anak-anak indigo ini membutuhkan ruang untuk mengekspresikan dirinya sendiri.
Jadi, kalau anak-anak ingin me time ya kasih lah waktu me time.
Kalau anak-anak indigo ini tiba-tiba berhalusinasi, berpikir, membayangkan, atau ingin menumpahkan sesuatu pada saat me time, berilah kesempatan,” kata Poppy menjelaskan pentingnya me time untuk anak indigo.
Salah satu media yang disarankan Poppy Amalya untuk anak indigo mengekspresikan diri adalah buku dan krayon.
Terkadang melalui sebuah gambar, konektivitas diri dan lingkungan anak indigo dapat terlihat.
Baca Juga: Bakal Masukkan Mitra Nakal ke Blacklist, Erick Thohir: Capek Memperbaikinya!
Biarkan anak indigo bersantai
Menjadi anak indigo tentunya membutuhkan energi yang lebih banyak dari orang pada umumnya.
Poppy Amalnya menjelaskan, “kamu bisa bayangin gak dia bisa lihat ke depan, lihat lingkungan, terus menakutkan. Dia butuh waktu untuk rileks karena ketakutan tadi, ‘kan. Kamu ketemu setan aja udah lari minta ampun. Ini dia setiap saat dia bisa lihat hal-hal gaib seperti itu dan prediksi hal-hal yang akan terjadi.”
Menjadi anak indigo dapat disebut berhak tetapi juga tidak tergantung dari apa yang dirasakan dan dilihat mereka.
Hal ini sangat melelahkan sehingga bersantai menjadi salah satu cara terbaik untuk melupakan sejenak dan merasakan menjadi orang biasa.
