Omicron Sudah Ditemukan di Indonesia, Jangan Panik dan Mari Bahas Perkembangannya di Dunia

photo author
- Selasa, 21 Desember 2021 | 10:00 WIB
Virus korona memiliki banyak cara dalam menyerang imun tubuh. *** (Gorajuara.com/pikiran-rakyat.com)
Virus korona memiliki banyak cara dalam menyerang imun tubuh. *** (Gorajuara.com/pikiran-rakyat.com)

GORAJUARA - Omicron ini seperti virus Corona dengan "Baju Baru". Karena mutasi terjadi dalam jumlah yang banyak sehingga "kurang" dikenali oleh antibodi di tubuh kita. Ini menyebabkan kasus reinfeksi di beberapa negara terjadi.

Baju baru bukan berarti tidak dikenali, swab PCR dan antigen tetap dapat mendeteksi Omicron.

Mutasi umumnya terjadi pada negara yang jumlah imunitas warganya rendah. pada kasus ini

Baca Juga: Jelang Lahiran, Fairuz A Rafiq Gelar Pengajian, Mohon Doa Semuanya

Baca Juga: Self Branding yang Harus Kamu Lakukan Sejak Dini di Linkedin

Afrika Selatan, tinggi kasus HIVnya dan tingkat vaksinnya rendah. mutasi Omicron terbentuk dipengaruhi virus yang lain.

Bagaimana gejalanya? Sejauh ini data di dunia menyatakan lebih ringan dibanding Delta. Gejala Omicron didominasi badan pegal, meriang, pilek dan radang tenggorokan ringan. Batuk kering dan anosmia seperti pada Delta sedikit dilaporkan.

Gejala yang ringan dan tidak khas ini terkadang malah membuat bahaya, orang tidak sadar sedang terinfeksi. Penyebaran Omicron menjadi semakin luas.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Sudah Bulat dengan Keputusannya Untuk Memindahkan Makam Putrinya, Tinggal Menunggu Waktu

Baca Juga: Dua Orang Warga Garut Tewas Menjadi Tumbal Penarikan Uang Gaib di Pantai Santolo

Bagaimana dengan angka kematiannya? Sejauh ini angka kematian di afrika selatan cenderung rendah. Grafik kasus meningkat tinggi namun grafik kematian tetap flat.

Kurang lebih 20 -30  kasus kematian perharinya, dari 37 ribu kasus harian.

Penelitian di Hongkong menunjukkan jumlah Omicron pada saluran napas >70x lipat dibanding delta sehingga penularan lebih hebat, namun jumlahnya pada organ paru

Baca Juga: Cara Mencari Jurnal Ilmiah Terlengkap dan Variatif

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abu Rahma

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini