GORAJUARA - Pada 14 Februari diperingati sebagai hari valentine. Hari valentine adalah hari kasih sayang, banyak orang yang ikut merayakannya.
Namun sebenarnya bagaimanakah hukum merayakan hari valentine dalam Islam? Berikut gorajura rangkum dari akun Youtube Halqah Islam pada 13 Februari 2023, yang dijelaskan langsung oleh Ustadz Felix Siauw.
Ustadz Felix Siauw menjelaskan bahwa Islam tidak pernah mengharamkan Cinta. Bahkan Islam memberikan ruang untuk Cinta.
Allah menyampaikan bahwa manusia telah dihiaskan dengan tertariknya dirinya pada lawan jenis, anak-anak,perhiasan, dan sebagainya.
Baca Juga: Laris Manis! 10 Ide Jualan Cemilan Kering Paling Laris, Usaha Modal Kecil Untung Besar
Allah tidak pernah mengharamkan cinta. Namun Allah telah mengaturnya secara khas dengan baik sehingga kita dapat menyalurkannya dengan baik pula.
Namun berbeda pada zaman sekarang.Dunia seolah menyamakan cinta dengan nafsu, dan hal tersebut biasa dilakukan oleh orang yang merayakan hari valentine.
Ustadz Felix Siauw menjelaskan bahwa ketika umat muslim ikut merayakan hari valentine, maka tidak ubahnya orang tersebut sama seperti orang yang bukan Islam.
Perayaan hari valentine bukanlah bagian perayaan umat Islam bahkan merupakan salah satu perayaan yang menyesatkan.
Baca Juga: Rekomendasi 7 Merek Deodorant Terbaik Untuk Pria, Bikin Doi Pengen Nempel Terus Kayak Perangko
Adapun sejarah perayaan hari valentine yaitu dahulunya merupakan perayaan Romawi yang disebut dengan perayaan Lupercalia.
Perayaan Lupercalia biasanya dirayakan pada tanggal 13-18 Februari.
Ditanggal 13 dan 14 merupakan tanggal yang dikhususkan untuk Dewi Kesuburan Juno Februata. Selain Dewi Kesuburan, juga ada Dewa Kesuburan yang dilukiskan kaki dan kepalanya kambing, tetapi badannya adalah manusia juga ikut merayakan hari tersebut.
Bentuk perayaan yang dilakukan pada hari itu adalah dengan cara menngumpulkan seluruh laki-laki dan perempuan. Kemudian para perempuan menuliskan nama-namanya lalu dimasukkan dalam gentong yang tersedia.