GORAJUARA - Penelitian telah menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat membantu menurunkan gula darah pada penderita diabetes serta pada tahap pra-diabetes.
Diet rendah karbohidrat juga disebut diet kitogenik sebagai diet yang meningkatkan asupan lemak dan mengurangi asupan karbohidrat.
Dikutip dari JAMA Network Open, sebuah tim peneliti dari Universitas Tulane di Amerika Serikat membandingkan dan menganalisis dampak diet rendah karbohidrat pada penderita diabetes pada 150 orang dewasa berusia 40-70 tahun yang menderita pra-diabetes atau diabetes.
Baca Juga: Cara Memainkan Hero Gucion Mobile Legends Terbaru 2022, Wajib Tahu Cara Ini
Tim peneliti membagi peserta ke dalam kelompok diet rendah karbohidrat dan kelompok yang mempertahankan diet normal, dan memantau kadar glikoklorit selama enam bulan.
Pigmen glikolisis adalah pigmen darah yang dikombinasikan dengan glukosa, semakin tinggi gula darah, semakin tinggi kadarnya kadarnya.
Kelompok diet rendah karbohidrat mengonsumsi 40 gram karbohidrat setiap hari selama tiga bulan pertama dan kemudian kurang dari 60 gram karbohidrat.
Baca Juga: Ivan Gunawan Akui Bete Ternyata di Indonesia Gosip Lebih Menarik Ketimbang Karya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok diet rendah karbohidrat mengalami penurunan kadar pigmen glikolisis sebesar 0,23% lebih banyak daripada kelompok yang biasanya mempertahankan diet.
Selain itu, kelompok diet rendah karbohidrat mengurangi berat badan dan penurunan gula darah perut kosong dua kali lipat.
Baca Juga: Fakta! Arya Saloka Bukan Galau Sedih Justru Bayangkan Hal Romantis Sama Putri Anne, Seperti di Film
"Penelitian ini membuktikan bahwa diet rendah karbohidrat bermanfaat bagi pasien pra-diabetes atau diabetes," kata Kirsten Dorans, asisten profesor, penulis penelitian.
“Kita perlu penelitian lebih lanjut tentang apakah membantu mencegah diabetes,”.***