GORAJUARA,- Fenomena semburan api biru atau blue fire hanya ada dua di dunia, yaitu Selandia Baru dan Indonesia, yakni di kawah Ijen di Bondowoso, Banyuwangi, Jawa Timur.
Keindahan Kawah Ijen sudah diakui dunia dengan dinobatkannya sebagai salah satu UNESCO's World Biosphere Reserves (Cagar Biofer Dunia UNESCO) pada Maret 2016.
Waktu terbaik untuk menyaksikan fenomena api biru dari kawah Ijen ini adalah pada dini hari. Karenanya, pendakian ke kawah ini bisanya dimulai pukul 01.00 WIB dini hari.
Baca Juga: Cara Memainkan Hero Gucion Mobile Legends Terbaru 2022, Wajib Tahu Cara Ini
Kawah Ijen merupakan kawah yang sangat besar dengan luas 134 KM2. Ijen adalah gunung api yang tenang tetapi aktif dengan aktifitas kawahnya.
Bentang alam disini didominasi gunung berapi Ijen dengan ketinggian 2.368 dpl, gunung Merapi 2.800 dpl yang terletak di tepi timur laut, dan gunung Raung 3.332 dpl di sudut barat.
Ijen sangat menarik bagi para pecinta alam. Kawah Ijen sangat memanjakan mata pengunjungnya sebab dikelilingi tumbuhan hijau dan subur dan angin sejuk yang menyegarkan.
Baca Juga: Ivan Gunawan Akui Bete Ternyata di Indonesia Gosip Lebih Menarik Ketimbang Karya
Udara di Ijen biasanya mencapai 10 derajat Celcius atau bahkan hanya 2 derajat Celcius.
Sejarah mencatat bahwa bangsa dari negeri Eropa telah mengetahui mengenai Kawah Ijen hampir sejak 500 tahun lalu atau lebih tepatnya saat zaman penjajahan Belanda dahulu ketika VOC mendirikan benteng “Utrecht” pada tahun 1770. Benteng ini terletak 48 KM dari sebelah tenggara Kawah Ijen.
Sedangkan, penambangan belerang di kawah Ijen sudah dilaksanakan sejak tahun 1786, untuk bahan baku pembuatan mesiu.
Kawah Ijen juga seringkali dijadikan objek penelitian, pengamatan, dan juga eksplorasi dari berbagai bidang keilmuan, seperti geologi, vulkanologi, tambang dan mineral, botani, hingga flora dan fauna.
Baca Juga: Fakta! Arya Saloka Bukan Galau Sedih Justru Bayangkan Hal Romantis Sama Putri Anne, Seperti di Film
Hal ini dimulai sejak VOC menduduki Banyuwangi pada tahun 1770, lalu dilanjutkan oleh Perancis yang mengambil alih pulau Jawa pada tahun 1799.