ragam

Mitos atau Fakta, Sering Memakai Topi Bikin Kepala Pria Bisa Menjadi Botak?

Kamis, 7 Juli 2022 | 07:50 WIB
Sering pakai topi bisa membuat rambut botak, mitos atau fakta (Foto: Gorajuara.com/Dok. Jakartautara.Pikiran-Rakyat.com)

GORAJUARA - Untuk menutupi kekurangan pada rambut atau yang biasa disebut mahkota, terkadang seorang pria kerap menggunakan topi.

Pasalnya, pria tersebut sangat menyadari jika rambutnya sudah mulai menipis akibat mengalami rontok yang berlebihan hingga mendekati botak.

Berdasarkan fakta yang terjadi dalam kehidupan keseharian, banyak pria yang mengenakan topi gara-gara hanya untuk menutupi rambutnya yang rontok.

Baca Juga: Sambut Kedatangan Mas Sal Berperan di Ikatan Cinta dengan Amanda Manapo, Fans Mulai Lupakan Arya Saloka?

Benarkah topi bisa disebut identik dengan pria berkepala botak? Jawabnya, hal itu tidak seratus persen benar, karena ada juga pria yang mengenakan topi sebagai fashion.

Namun, tidak bisa dipungkiri banyak juga pria yang menggunakan topi untuk menutupi masalah rambut.

Dilansir dari berbagai sumber, sebenarnya menggunakan topi ini bukan hanya untuk menutupi masalah kepala saja namun juga menjadi penyebab dari masalah ini.

Baca Juga: Cara Transfer Riwayat Chat WhatsApp dari Perangkat iOS ke Perangkat Android Samsung

Dilansir Gorajuara.com dari Huffington Post, Selasa 5 Juli 2022, Dr. Alan Bauman menyebut alasan di balik kebotakan yang umum dialami pria bertopi ini.

Kebotakan diakibatkan androgenic alopecia atau pola kebotakan rambut pada pria, disebabkan oleh sebuah kerusakan pada seseorang.

"Miniaturisasi progresif dari follikel rambut yang sensitif terhadap hormon dihydrotestosterone (DHT), kerusakan produk pada hormon testosteron pria," jelasnya.

Baca Juga: Mengenang Totalitas Arya Saloka Demi Kesuksesan Ikatan Cinta, Nekat Bangun Kamar Darurat di Lokasi Syuting

Miniaturisasi ini bisa terjadi karena turunan dan juga dialami setelah pubertas. Rambut yang mengalami miniaturisasi biasanya memproduksi rambut yang lebih tipis hingga berpengaruh pada bagan area tertentu.

Menurut Bauman, di bawah pengaruh DHT, follikel yang sensitif terhadapnya mulai diminiaturisasi, hingga selanjutnya memproduksi rambut yang lebih tipis, pendek, dan semakin berkurang pigmennya.

Halaman:

Tags

Terkini