1. Gaya hidup Anda
Kita tidak menghabiskan banyak waktu di luar rumah seperti dulu. Dan dengan tingkat kanker kulit yang meningkat, menurut Yayasan Kanker Kulit, menjadi semakin penting untuk menerapkan tabir surya atau memakai lapisan, keduanya menghalangi sinar penghasil vitamin D untuk mencapai kulit Anda.
2. Lingkungan
Penelitian yang diterbitkan dalam Scientific Reports pada tahun 2021 mencatat bahwa polusi udara dapat memainkan peran utama dalam menghalangi sinar UV yang digunakan tubuh kita sendiri untuk membuat vitamin D.
Terlebih lagi, jika kualitas udara terlalu buruk untuk Anda keluar rumah, kulit Anda bisa menyerap sinar penghasil vitamin D melalui jendela, kata Emilie Vandenberg, ahli diet terdaftar di The Ohio State University Wexner Medical Center .
Baca Juga: Berbagi 1.000 Takjil, Yana Ajak Warga Kota Bandung Taat Pajak
3. Usia
Penelitian di Klinik Endokrinologi & Metabolisme Amerika Utara menjelaskan bahwa seiring bertambahnya usia, kulit kita tidak merespons sinar UV dengan cara yang sama seperti di masa muda kita. Hal ini menyebabkan produksi vitamin D turun hingga 50 persen.
3. Genetika
Menurut penelitian Nutrition Bulletin , orang dengan warna kulit gelap alami membutuhkan paparan sinar matahari langsung hingga lima kali lebih banyak untuk menghasilkan jumlah vitamin D yang sama dengan orang dengan warna kulit lebih terang.
4. Kesehatan usus
Gangguan pencernaan dan pencernaan tertentu, seperti penyakit Crohn, sindrom iritasi usus (IBS), atau sindrom usus pendek (SBS, atau usus pendek) dapat memblokir penyerapan nutrisi di usus.
Termasuk vitamin D berupa makanan atau suplemen, kata Hunnes. Fibrosis kistik, penyakit celiac, dan pankreatitis kronis juga berhubungan dengan penyerapan vitamin D yang buruk.