GORAJUARA - Kita harus bisa memahami dampak trauma dari pengalaman masa kecil yang cukup sulit untuk dilupakan.
Terkadang secara tak sadar, trauma masa kecil masih seringkali muncul di pikiran kita sampai saat, dan sulit untuk berpaling dari pengalaman kecil yang buruk.
Meskipun seperti itu, kita masih bisa memiliki jalan keluar dari trauma masa kecil yang telah terjadi dan kita harus move on.
Baca Juga: Ucapan Arteria Dahlan, Berimbas pada Suara PDIP di Jawa Barat, Tagar 'Sunda Tanpa PDIP' Mencuat
Trauma masa kecil seringkali berdampak kurang baik ke berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari yang akan menganggu kita.
Seperti permasalahan percintaan, kita akan merasa tidak ada satu pun yang mengerti dan menyayangi kita.
Setelah itu kita akan merasa panik, sehingga merasa takut untuk menunggu seseorang dan membuka hati kembali.
Baca Juga: Sekitar 85 Persen Yatim Piatu Terdampak Covid-19 di Kota Bandung Telah Terima Bantuan
Pada permasalahan pertemanan atau keluarga secara tidak sadar akan menyerang kita, dan akhirnya kita merasa tidak memiliki harapan.
Kemudian pernahkah kita bertanya pada diri kita sendiri, apakah hal yang membuat kita alami itu disebabkan oleh sesuatu hal?
Dikutip dari berbagai sumber, terdapat tiga alasan mengapa trauma masa kecil masih bisa menghantui hingga sudah berumur dewasa.
Baca Juga: Bantuan Renovasi Rumah dan Sembako, Dedeh: Hatur Nuhun Pemkot Bandung
Pertama, kita bisa merasa tidak benar-benar ada di tempat dan berpijak, hal tersebut dapat disebut sebagai disosiasi.
Disosiasi dapat digambarkan sebagai bentuk untuk perlindungan diri yang merasa terancam, kita bisa membatasi perasaan kita sendiri dengan memaksakan diri untuk melupakan.