gaya-hidup

Macam-Macam Dermatitis Kontak Iritan

Senin, 13 Desember 2021 | 13:22 WIB
Waspadai dermatitis kontak iritan.*** (Gorajuara.com/pikiran-rakyat.com)

GORAJUARA - Berdasarkan penyebabnya, secara garis besar DKI dibagi menjadi enam, yakni DKI akut, DKI akut lambat, DKI kronik kumulatif, reaksi iritan, DKI traumatik, DKI non-eritematosa, dan DKI subjektif.

Mari kita bahas 3 jenis DKI yang paling sering diidap masyarakat Indonesia.

1. DKI akut

Penyebabnya adalah iritan kuat, misal: asam sulfat. Terjadi karena kecelakaan kerja dan reaksi langsung terlihat. Bentuk berat dari DKI akut adalah luka bakar oleh bahan kimia.

Baca Juga: RRQ Hoshi Tampil Dominan Dengan Kalahkan Todak pada M3 World Championship

Baca Juga: Bupati Dadang Supriatna: segera Lakukan Normalisasi Sungai Cikeruh

2. DKI Akut Lambat

Klinis dan gejalanya sama seperti DKI akut tapi baru terjadi 8-24 jam setelah kontak. Bahan iritan: retinoic acid, urin, feses, etc. Biasanya ada faktor lain yang mencetuskan hal ini misalnya

kulit kering, kulit sensitif, atau area oklusif.

3. DKI Kronik Kumulatif

Merupakan jenis DKI tersering. Penyebabnya ialah kontak berulang dengan iritan lemah: deterjen, alkohol, sabun, parfum, bahkan air. Kelainan baru terlihat nyata setelah beberapa minggu-bulan bahkan bertahun-tahun.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Pertandingan M3 World Championship 13 Desember 2021

Baca Juga: Kode Redeem FF 13 Desember 2021, Klaim Berbagai Hadiah Menarik Sekarang

Gejala klasik berupa kulit kering, disertai bercak merah, sisik, yang jika terus berlanjut menjadi menebal, retak, dan luka. Keluhan umumnya gatal atau nyeri. Pekerjaan yang berisiko yakni wet worker (binatu, dokter gigi, montir, dan juru masak).

Halaman:

Tags

Terkini