GORAJUARA - Rizky Billar, suami dari Lesty Kejora mengaku diancam akan dibunuh? Ia pun segera melaporkan dugaan pengancaman tersebut ke pihak kepolisian.
Ancaman dugaan dan pengancaman yang dialamatkan kepada Rizky Billar yang dilakukan sejumlah akun media sosial.
Atas ancaman tersebut, Rizky Billar dengan didampingi kuasa hukumnya, Sandy Arifin melaporkan delapan akun media sosial ke SPKT Polda Metro Jaya, Selasa 23 November 2021.
Baca Juga: Di Sirkuit Mandalika Semuanya Terjadi 'Pertama Kali, Bukan Kebetulan
Meski dirinya mendapat ancaman, namun Rizky Billar enggan membeberkan bentuk ancaman yang ditujukan kepada dirinya yang dilakukan delapan akun tersebut.
Menurut Risky Billar, bentuk pengancaman itu berdasarkan informasi yang diperolehnya berupa ancaman pembunuhan.
"Pastinya, ancaman itu berkaitan dengan saya dan keluarganya. Salah satu ancamannya berupa pembunuhan," kata Rizky Billar.
Baca Juga: Berlipat Kebaikan Saat Bersholawat Kepada Rasulullah Saw
Sebelum melaporkan delapan akun tersebut, jelas Rizky Billar, dirinya telah memberikan teguran kepada mereka.
"Sayangnya, teguran itu tidak direspon, dan bahkan ada yang menonaktifkan akunnya," ucapnya.
"Saya pelajari juga akun ini sekitar dua atau tiga bulan. Saya merasa ini sudah kelewat batas, sehingga saya akhirnya membuat laporan," lanjut Rizky Billar.
Baca Juga: Kemesraan Ayu Ting Ting dan Ivan Gunawan Semakin Diumbar ke Publik, Sang Ibunda Mendoakan yang Terbaik
Laporan yang dilayangkannya ke Polda Metro Jaya, tambah ia, merupakan bentuk perlindungan darinya untuk sang istri, Lesty Kejora yang tengah mengandung.
"Ya, mengantisipasi agar Lesty tidak kepikiran dengan ancaman-ancaman tersebut," ucapnya.
"Ini antisipasi saya agar dede (Lesty) yang tengah mengandung anak kami tidak kepikiran, maka ini bentuk sikap saya untuk melindungi istri saya," tambah Rizky Billar.
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Memabukan, Selain Ganja, Sabu-sabu, Putaw, Bahkan Kecubung pun Diharamkan Walau Sedikit
Kuasa Hukum Rizky Billar, Sandy Arifin seusai membuat laporan mengatakan, ada beberapa akun yang sudah kita data dan diberikan sebagai bukti-buktinya untuk pembuatan laporan di SPKT.
"Tentu yang pasti ada lebih dari delapan akun dan bukti dari screenshot dan capture dari mas Billar," ujar Sandy Arifin.***