"Semua perempuan pengennya sih gitu. Disayang, dimanja, dicintai," katanya.
Baca Juga: Trio Ducati Tempati Barisan Depan MotoGP Emilia Romagna Italia
"Tapi itu tuh enggak gue dapet, dan gue tuh harus pisah," lanjut Ayu Ting Ting.
Bagi Ayu Ting Ting saat-saat itulah bisa disebut sebagai masa sulit yang harus dihadapkan kepada dua pilihan yang tak mudah untuk diputuskan.
"Gue merasa dilema. Sulit bagi gue untuk memutuskan, apakah harus pisah atau mempertahankan rumah tangganya," tuturnya.
Menurut Ayu Ting Ting, waktu itu dirinya berpikir kalau memutuskan untuk pisah, lalu bagaimana nasib anaknya ke depan.
"Gue mikir aduh gimana yah maksudnya. Gue mau pisah atau enggak, kalau pisah kasian anak gue, mikir mental anak gue ke depannya itu gimana," ujarnya.
Tapi kalau mempertahankan rumah tangga, jelas Ayu Ting Ting, pasangannya itu bukan pendamping yang baik bagi dirinya.
"Gue enggak pengen anak merasakan sakit seperti yang gue rasain," ucapnya.
"Tapi gue merasa pasangan gue ini, bukan pasangan yang baik buat gue," tambah Ayu.
Menurut Ayu Ting Ting, dirinya menikah di usia muda. Usianya bahkan masih 21 tahun saat hamil Bilqis.
Alasan Ayu Ting Ting bersedia menikah muda karena hanya membayangkan yhal-hal yang indah-indahnya saja tentang pernikahan.
"Ya ampun orang tuh pikiran anak muda kalau nikah kan yah hidupnya entar enak, punya suami hidupnya bakal disayang, cerita yang indah gimana sih yang kita tahu," ucapnya.
Ayu menyebutkan, dirinya sangat bucin saat masih muda dulu. Bila sudah cinta, ia tidak akan memikirkan apapun termasuk karirnya.
"Iya gue enggak peduli deh karir gue gimana, hanya mikir entar bahagia punya suami," katanya.***