GORAJUARA - Kehidupan setelah pernikahan banyak memberikan pembelajaran terhadap hidup seseorang.
Banyak hal baru yang kemudian dijumpai oleh seseorang setelah menikah.
Terkadang, kita merasa bingung apakah kita harus terbuka sepenuhnya kepada pasangan kita, ataukah kita harus menyembunyikan beberapa hal darinya.
Hal utama yang mungkin terbersit di benak seseorang mengenai hal-hal, yang harus dibicarakan bersama pasangan adalah masalah finansial.
Masalah finansial menjadi sebuah alasan yang dapat menjadikan pasangan lebih bahagia dalam rumah tangga, jika masalah ini dapat dihadapi dengan baik.
Baca Juga: Lebih dari 40 Ribu Pelanggan Manfaatkan Promo Listrik “Super Dahsyat” Lewat PLN Mobile
Lalu, haruskah pengaturan sirkulasi keuangan keluarga ditentukan bersama dengan pasangan?
Jawabannya adalah harus. Terkadang, keterbukaan keuangan dalam keluarga dapat memberikan kejelasan pada pengelolaan keuangan, baik itu pemasukan dan pengeluaran.
Dengan adanya kejelasan dalam pengelolaan keuangan, maka kita akan memiliki transparansi dalam hal tersebut dan tidak akan menimbulkan kecurigaan satu sama lain.
Perlu diketahui bahwa menikah itu tidak hanya menjadikan pasangan kita sebagai partner satu rumah, tetapi juga menjadi partner mencari nafkah, mendidik anak, dan mencukupi kebutuhan hidup.
Akan tetapi, permasalahan yang muncul dari konsep ini adalah egoisme sebagian lelaki yang mungkin tidak mengizinkan istri mereka untuk bekerja dengan dalih 'aku masih mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga'.
Baca Juga: Pemprov Jabar Berniat Tawarkan Dua Kawasan Industri Rebana Kepada Investor Timur Tengah
Jika dilihat secara psikologis, egoisme ini muncul dari rasa takut seorang lelaki yang selalu mendapat kemungkinan, bahwa istri mereka memiliki penghasilan yang lebih besar dari dirinya.