GORAJUARA - Terkadang, suatu kejadian yang menimpa diri kita akan menyebabkan berbagai macam emosional seperti sedih, marah, senang, bahagia, kecewa, dan lain-lain.
Tahukah kamu bahwa emosi-emosi tersebut berasal dari inner child?
Secara psikologis, inner child adalah suatu sisi kepribadian seseorang yang terbentuk dari suatu kejadian yang terjadi di masa kecil dan dapat terbawa hingga dewasa.
Jadi, ketika ada satu stimulus yang terjadi dan stimulus tersebut mengingatkan kita akan kejadian di masa lalu.
Ketika stimulus itu datang, kita akan merasakan kembali emosi-emosi yang dulu pernah kita rasakan.
Baca Juga: Produksi Buah Naga Sugiono Naik, 20 Petani Lain Ingin Meniru Pakai Listrik PLN
Sebenarnya, inner child juga memiliki beberapa faktor penyebab.
- Pola asuh
Pola asuh orang tua pada saat kita kecil sangat mempengaruhi inner child kita.
Pola asuh ini dapat berupa gaya asuh yang dipakai orang tua kita, role model (teladan) yang diberikan oleh orang tua kepada kita, dan statement atau cara orangtua dalam menjelaskan sesuatu kepada anaknya.
Ketika orang tua bersikap keras kepada anak, seperti menuntut banyak hal padanya dan tidak memberikan dukungan atau fasilitas untuk mencapai hal tersebut, anak akan cenderung memiliki memori buruk di masa kecil.
Selain karena ia menjadi hidup dengan berbagai macam tekanan dari orang tua, ia juga akan terbiasa untuk melakukan segala hal sendiri.
Baca Juga: Pemprov Jabar Berniat Tawarkan Dua Kawasan Industri Rebana Kepada Investor Timur Tengah
Untuk itu, jika di masa depan si anak mendapatkan kejadian yang mengingatkan ia terhadap pola asuh orangtuanya, ia akan mengingat emosi yang dulu ia rasakan pada saat menghadapi pola asuh orangtuanya.
Ia akan merasa bahwa ada satu kebutuhan yang tidak ia dapatkan dari orangtuanya, yakni penghargaan dan kebebasan serta merasa terpenuhi segala kebutuhannya.