GORAJUARA - Dewasa ini, media tengah digemparkan dengan isu-isu perceraian antara suami istri.
Bukan hanya dari kalangan masyarakat, tetapi selebritis pun tengah berada dalam kasus perceraian yang mana tidak hanya berdampak bagi hubungan suami-istri tetapi juga terhadap anak.
Hal yang paling mungkin terjadi akibat dari perceraian suami dan istri adalah psikologi anak yang akan berubah.
Gorajuara kutip dari jurnal 'Pengaruh Perceraian Orang Tua Bagi Psikologi Anak', "Keluarga adalah kunci pendidikan dasar anak-anak terutama dalam mengembangkan nilai-nilai moral yang menjadi penopang bagi keutuhan pribadinya."
Keluarga khususnya orang tua menjadi tempat pertama untuk mempelajari norma kehidupan, peran diri, hingga pembentukan karakter anak.
Itulah mengapa, perceraian orang tua dapat memberikan dampak bagi psikologi anak.
Dampak utama yang timbul umumnya anak akan menyalahkan orang tua atas rasa sakit yang mereka terima akibat dari perceraian.
Tetapi, dilansir dari jurnal yang ditulis Uswatun Hasanah menyatakan bahwa, "Pada kasus tertentu, anak juga menyalahkan diri sendiri dan bahkan menganggap dirinya sebagai bagian penyebab perceraian."
Hal ini tentu akan mempengaruhi masa depan anak, dimana mereka akan merasa sebagai tokoh antagonis yang pernah menghancurkan kehidupan orang tua mereka.
Dalam hal ini, penting bagi orang tua yang telah memutuskan untuk berpisah, memperhatikan psikologi anak karena yang lebih penting bagi kesembuhan psikologi mereka adalah pemaafan.
Perlu untuk memaafkan kedua orang tuanya, tetapi yang paling utama adalah memaafkan diri mereka sendiri.
Baca Juga: Menkominfo Johnny G Plate Ditahan di Rutan Salemba Kejagung, dari Saksi Jadi Tersangka...
Selain itu, perceraian yang memberi dampak bagi psikologi anak yang masih dalam tahap bertumbuh dan berkembang, dimana mereka membutuhkan peran seorang ayah dan ibu.