gaya-hidup

WASPADA! Gaji Rendah Dapat Menyebabkan Penurunan Daya Ingat Secara Lebih Cepat, Berikut Penjelasannya

Selasa, 9 Mei 2023 | 13:50 WIB
Pekerja dengan gaji rendah disebut berisiko mengalami penurunan daya ingat (Foto: Gorajuara/pexels/MART PRODUCTION)

GORAJUARA - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penerimaan gaji rendah memiliki dampak negatif.

Bukan soal finansial, penelitian menunjukkan bahwa gaji rendah dapat berpengaruh kepada daya ingat seseorang.

Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa gaji rendah yang terjadi selama terus menerus atau lama dikaitkan dengan penurunan daya ingat yang lebih cepat secara signifikan.

Baca Juga: Berbahaya! Gaji Rendah Dapat Menyebabkan Meningkatnya Resiko Kematian, Kelas Bawah Makin Terancam Berbahaya!

Penelitian mengenai pengaruh gaji rendah dan daya ingat itu dilakukan oleh Columbia University Mailman School of Public Health.

Dilansir dari laman Medical Xpress oleh GORAJUARA, pekerjaan dengan gaji rendah telah dikaitkan dengan berbagai macam masalah kesehatan seperti gejala depresi, obesitas dan hipertensi.

Sebelumnya, belum ada penelitian yang menguji hubungan spesifik antara gaji rendah selama masa kerja dengan fungsi kognitif di masa tua.

Baca Juga: Menguji Daya Ingat Imam Bukhari

Namun, hal tersebut kemudian dipecahkan dengan adanya publikasi dalam American Journal of Epidemiology pada Konferensi Internasional Asosiasi Alzheimer 2022 (AAIC).

Katrina Kezios, Ph.D., salah satu peneliti Epidemiologi di Columbia University Mailman School of Public Health, menjelaskan hubungan gaji rendah dengan penurunan daya ingat.

"Penelitian kami memberikan bukti baru bahwa dampak berkepanjangan terhadap gaji rendah selama masa produktif bekerja terkait dengan penurunan daya ingat yang lebih cepat pada masa tua.

"Hubungan ini telah diamati baik dalam sampel utama maupun dalam kelompok tervalidasi kami," ucap Katrina.

Baca Juga: Mengejutkan, Ternyata Segini Gaji Member BLACKPINK, Jennie yang Paling Miskin

Adapun penelitian menggunakan catatan dari studi kesehatan dan lembaga pensiunan nasional (Health and Retirement Study/HRS) pada tahun 1992-2016.

Halaman:

Tags

Terkini