Pilihan perusahaan akuntansi besar
Walaupun Ardoino belum mengungkap dengan spesifik perusahaan akuntansi mana yang akan dipilih, audit ini kemungkinan akan melibatkan salah satu dari empat perusahaan akuntansi terbesar di dunia yang tampak berfokus pada PwC, EY, Deloitte, atau KPMG.
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan memperkuat klaim bahwa USDT sepenuhnya didukung oleh aset yang mencakup mata uang tradisional dan setara.
Namun, terdapat beberapa anggapan skeptis, termasuk dari Justin Bons, pendiri Cyber Capital, yang menyatakan bahwa Tether belum memberikan bukti yang kuat untuk cadangan sebesar $118 miliar yang mereka klaim.
Baca Juga: Wali Kota Bandung: Segala Tindakan Premanisme akan Kami Tangkap!
Tantangan regulasi dan kepercayaan publik
Dalam persiapan untuk audit menyeluruh ini, Tether telah mengangkat Simon McWilliams sebagai Chief Financial Officer (CFO) sejak awal tahun ini.
Meskipun demikian, Tether masih menghadapi pengawasan yang ketat, terutama setelah dikenakan denda sebesar $41 juta pada tahun 2021 karena dianggap menyesatkan regulator mengenai cadangan asetnya.
Lebih jauh, kebijakan regulasi di Eropa semakin memperumit keadaan, di mana beberapa bursa seperti crypto.com terpaksa mengeluarkan USDT dari platform mereka.
Upaya Tether untuk melakukan audit menyeluruh menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam meningkatkan transparansi dan menjaga kepercayaan investor serta regulator.
Dengan semakin meningkatnya tekanan dari berbagai pihak, hasil dari audit ini akan menjadi faktor kunci dalam menentukan nasib USDT dalam ekosistem cryptocurrency global.
Baca Juga: Satgas Linmas Astanaanyar Intensifkan Penertiban PKL dan Ketentraman Umum
Pergerakan harga Tether
Dilansir dari Pintu Market, harga USDT hari ini adalah Rp 16.870 dengan volume perdagangan harian Tether (USDT) tercatat sebesar US$18.161.403.650 dalam 24 jam terakhir.
Volume perdagangan ini menunjukkan penurunan sebesar -43,40% bila dibandingkan satu hari sebelumnya.