GORAJUARA - Kasus misterius yang melibatkan Jessica Wongso, dikenal sebagai kasus "Kopi Sianida" telah menjadi perdebatan panjang dan berlarut-larut sejak tahun 2016.
Pada saat itu, Jessica Wongso dinyatakan bersalah atas kematian sahabatnya, Mirna Salihin, yang diduga keracunan sianida setelah meminum segelas kopi bersamanya disebuah tempat makan.
Kasus tersebut menarik perhatian dari berbagai pihak, kemudian dijadikan sebuah film dokumenter dan ditayangkan di Netflix. Setelah penayangannya tersebut banyak pihak kemudian bersuara kembali dan menyebutkan ada kejanggalan dalam kasus ini, termasuk Presiden Gen Z.
Presiden Gen Z, Rian Fahardhi mengungkapkan telah menyoroti beberapa aspek yang dinilai mencurigakan dalam kasus kopi sianida ini dalam tayangan video YouTube Richard Lee.
Hal pertama yang disoroti oleh Rian Farhadhi, yakni kurangnya bukti konsisten yang disajikan. Tidak ada bukti yang menunjukkan jika Jessica secara langsung menaruh sianida ke dalam kopi sahabatnya, Mirna.
“Bisa buktikan sampai hari ini, tidak ada bukti secara kuat kalau misalnya Jessica itu memasukkan racun. Stop sampai disitu,” ucap Rian kepada Richard Lee.
Kejanggalan selanjutnya menurut Rian yang sampai hari ini masih dipertanyakan adalah tidak dilakukannya otopsi ulang dan pernyataannya tersebut kemudian telah di afirmasi juga oleh Otto Hasibuan selaku pengacara pada persidangan kasus ini.
Kemudian, Rian juga menyoroti salah satu cuplikan dalam film tersebut yang menggambarkan ada upaya pelarangan pelaku memberikan keterangan lewat interview yang dilakukan secara online itu.
3 hal tersebut kemudian dipertanyakan oleh seorang Rian Farhadhi ketika turut menelusuri kasus yang sempat menggemparkan Indonesia beberapa tahun silam.
“Terlepas dari semua itu ya lagi-lagi tetap kita harus menghormati keputusan dari majelis hukum,” ucapnya.
Meskipun kasus ini telah diputuskan siapa tersangkanya di meja hijau, namun masih banyak orang, termasuk Rian Fahardhi memiliki banyak pertanyaan yang belum terjawab.