Dalam Kanzun Najah Wassurur, dijelaskan mengenai hal terkait Rebo Wekasan, Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi menyebutkan ada seorang ahli mukasyafah, menyebutkan turunnya bala bencana pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.
Bahkan di jaman orang Arab Jahilyah waktu itu suka memuji dan mencela sebagian bulan, semisal bulan Safar dianggap sial banyak bencana, penularan penyakit atau orang mati rohnya jadi burung.
Namun menurut hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, tidak ada dalam ajaran islam yang namanya bulan sial.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak dibenarkan menganggap penyakit menular dengan sendirinya (tanpa ketentuan Allah), tidak dibenarkan beranggapan sial, tidak dibenarkan pula beranggapan nasib malang karena tempat, juga tidak dibenarkan beranggapan sial di bulan Shafar” (HR. Bukhari dan Muslim).***