Beberapa menit kemudian Pak Johan datang dan dengan segera Fely meminta agar Ayah angkatnya menyantap nasi goreng.
Baru beberapa suap Pak Johan juga langsung memuji masakan Fely yang membuatnya jadi teringat akan nasi goreng buatan almarhumah istrinya yang bernama Bu Fora.
Dia juga mengajak Fely untuk berziarah ke makam Bu Flora, tetapi Raga tampak tak suka.
Setibanya di makam, Pak Johan meminta agar Fely yang menabur bunga sekaligus berdoa untuk almarhumah ibu angkatnya itu.
Setelah itu raga mengungkapkan segala keresahannya pada Fely bahwa seharusnya dia menolak ajakan ayahnya untuk berziarah.
Karena raga tak suka ada orang asing yang ikut campur dalam keluarganya, mendengar itu Fely tak ambil pusing dan menjadi paham.
Sikap Raga memperlakukannya seperti ini, karena almarhumah Bu Flora tak punya waktu yang cukup untuk mendidiknya dengan benar.
Tempat kemudian berpindah ke bengkel milik Raga yang baru akan dibuka, membuat Pak Johan bangga pada anak .
Dia pamit pergi dari sana Fely kemudian izin untuk pergi ke toilet, saat Gadis itu pergi Raga, Helga, dan Naviro menyinggung soal keberadaan Fely.
Bagi mereka sangat tidak nyaman dan mengganggu, tanpa disangka Fely mendengar itu semua dan memutuskan akan kembali ke panti.***