GORAJUARA – Indonesia kaya dengan keberagaman budaya pada setiap provinsi mulai dari lagu daerah, bahasa, pakaian, dan makanan khas.
Makanan khas di Indonesia memiliki ciri khas setiap daerah. Alat dan bahan yang digunakan dalam pengolahannya juga sangat alami.
Pembuatan makanan khas masing-masing daerah tidak jarang belum tersentuh dengan kemajuan teknologi saat ini.
Bumbu dan rempah-rempah lezat dan unik yang digunakan dalam pembuatan makanan khas berasal dari daerah masing-masing.
Hal ini juga terdapat pada makanan khas Sulawesi Tenggara yaitu lapa-lapa. Lapa-lapa ini berasal dari bahasa Wolio yang berarti berlipat-lipat.
Berlipat-lipat yang dimaksud adalah menunjuk kepada proses pembuatannya yang dibungkus dengan janur pohon kelapa.
Penggunaan janur kelapa ini memiliki makna tersendiri sebagai umat muslim. Kepanjangan janur adalah Jatining Nur yang artinya hati nurani.
Isian beras dalam janur pada pembuatan lapa-lapa bermakna nafsu duniawi yang dibungkus dengan hati nurani.
Lapa-lapa sebagai makanan khas Sulawesi Tenggara berbahan dasar beras dan dimasak bersama santan kelapa.
Pengolahan lapa-lapa dengan direbus dan setelah itu dibungkus menggunakan daun kelapa muda atau janur.
Makanan dengan tekstur gurih dan lembut ini juga menjadi makanan khas yang sangat populer pada hari raya Idul Fitri.