Mahua mencoba menolak namun Durga meyakinkannya dengan jika dia akan tetap bersamanya dan selalu mendukungnya dalam keadaan apapun.
Di saat Durga ingin membuat Mahua duduk di kursi singgah sana, Rames menembakan peluru ke udara dan mengatakan jika kursi itu adalah miliknya.
Durga berteriak dan marah pada Rames, kemudian dia berkata jika dia sudah menetapkan keputusan jika Mahua akan duduk di kursi singgah sana.***