GORAJUARA – Tahu Bungkeng berdiri sejak tahun 1917, didirikan oleh keluarga Bungkeng yang berasal dari Tiongkok.
Sekitar tahun 1900-an, Tahu Bungkeng ini pernah dicicipi oleh pangeran Sumedang dan beliau sangat menyukainya. Sejak saat itu, cikal bakal dari tahu sumedang ini mulai terkenal di Sumedang.
Pada saat itu, Tahu Bungkeng memiliki tiga orang karyawan. Kemudian, ketiga karyawan tersebut memisahkan diri dan membuka usaha tahu-nya masing-masing.
Baca Juga: Irfan Hakim Ramai Dibahas di Medos Dituding Nyerempet Capres, Ungahannya Tuai Pro Kontra
Sekitar tahun 70-an atau 80-an kota Sumedang mulai penuh dengan penjual tahu, sehingga kota Sumedang dijuluki dengan kota Tahu.
Hingga artikel ini dimuat, kini perusahaan tahu legendaris itu dijalankan oleh Suriadi Ukim yang merupakan generasi keempat dari keluarga Bungkeng yang menjalankan bisnis ini.
Proses pembuatan tahu sumedang ini masih menggunakan metode tradisional yang melibatkan campur tangan para pengrajin tahu.
Hal unik dari Tahu Bungkeng ini yaitu sambalnya. Kebanyakan tahu sumedang lainnya menggunakan sambal kecap atau cabai rawit sebagai pelengkap.
Baca Juga: Taman Begonia Lembang, Nikmati Harmoni Keindahan Alam, Kekinian, dan Edukasi di Satu Wisata....
Pelopor tahu sumedang ini menggunakan sambal tauco sebagai cocolan yang memberikan sensasi berbeda saat menikmati tahu tersebut.
Semakin berkembangnya zaman, perusahaan ini terus berinovasi dengan menciptakan menu baru yaitu Nori Tofu.
Nori Tofu merupakan varian baru yang memadukan tekstur lembut ala tahu Jepang di dalam yang dipadukan dengan renyahnya kulit tahu sumedang ditambah dengan rumput laut sebagai topping diatasnya.
Baca Juga: Lembang Wonderland Dunia Ajaib di Puncak Selatan Bandung, Tawarkan Keajaiban, Keseruan, dan....
Nori Tofu ini merupakan inovasi baru dari ketiga anak Pak Suriadi saat pandemi. Awalnya menu ini tidak bermaksud untuk dijual.
Namun ketika pandemi, owner iseng-iseng menjualnya secara online dan mendapatkan respon yang baik dari konsumen.
