"Menariknya, selain menjadi acara pertama dari KEN, Grebeg Sudiro juga berdekatan dengan perayaan Imlek, sehingga suasana meriahnya sangat cocok dengan budaya Jawa," ujar Sandiaga.
"Hal ini menjadi simbol bahwa kita semua adalah saudara dalam keragaman budaya Indonesia," tambah Sandiaga.
Selain itu, Menparekraf juga menyoroti perlunya pengembangan acara yang berlangsung dari tanggal 27 Januari hingga 24 Februari 2024 melalui platform digital.
"Saya berharap strategi storynomic-nya dapat ditingkatkan dan didokumentasikan dalam bentuk digital, sehingga Grebeg Sudiro dapat menjadi contoh bagi acara-acara lain di Indonesia.
"Selain itu, semoga konten-kontennya terus diperkaya," kata Sandiaga.
Baca Juga: Manfaatkan Momentum Hari Kasih Sayang dengan Jualan Red Velvet Cake, Ini Resep yang Bisa Kamu Recook
Tahun ini, ajang Grebeg Sudiro bertepatan dengan kampanye salah satu pasangan calon presiden atau wakil presiden di Solo.
Hal itu ternyata juga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dengan meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Gerakan ini menghasilkan peningkatan kunjungan wisatawan, salah satunya melalui Grebeg Sudiro.
"Dampaknya sangat signifikan, karena acara ini berhasil dikemas dengan baik dan dilaksanakan bersamaan dengan perayaan Imlek," kata Sandiaga.
"Kami akan melakukan evaluasi dampaknya secara menyeluruh setelah penutupan acara pada tanggal 22 Februari 2024," lanjut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Tradisi "Grebeg" dalam budaya Jawa mengacu pada perayaan rutin untuk menghormati peristiwa penting.
Sedangkan "Sudiro" diambil dari nama Kampung Sudiroprajan di sekitar Pasar Gede.