GORAJUARA – Makam Syekh Abdul Muhyi di Pamijahan, Tasikmalaya banyak dikunjungi peziarah dalam setiap harinya.
Namun hingga kini, tak banyak yang tahu mengenai riwayat Syekh Abdul Muhyi, hingga kaitannya dengan Goa Safarwadi, yang menjadi daya tarik dari objek wisata Pamijahan, Tasikmalaya, selain dari makam waliyullah itu sendiri.
Dalam sebuah naskah yang disusun oleh Pangeran Aria Carbon dengan judul Carita Purwaka Caruban disebutkan bahwa Syekh Abdul Muhyi Pamijahan, Tasikmalaya diperkirakan lahir pada abad 17 Masehi.
Tepatnya pada tahun 1071 Hijriah, atau sekitar 1650 Masehi.
Syekh Abdul Muhyi lahir di Mataram dan berasal dari keluarga bangsawan.
Ayahnya yakni Sembah Lebe Wartakusumah adalah seorang bangsawan asal Jawa Barat, yang merupakan keturunan dari kerajaan Galuh Pajajaran, yang kala itu menjadi bagian dari kerajaan Mataram Jawa.
Baca Juga: ASYIK! Ada Tiket Masuk Gratis ke Ancol untuk Tanggal 22 Januari 2024, Begini Cara Mendapatkannya
Sedangkan ibu Syekh Abdul Muhyi yakni Raden Ajeng Tangan Ziah merupakan bangsawan Mataram yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan Sunan Giri.
Perjalanan Mencari Ilmu Agama
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Syekh Abdul Muhyi telah mendalami ilmu agama sejak kecil.
Di mana di usianya yang masih tergolong masih anak-anak, Syekh Abdul Muhyi telah dititipkan orang tuanya untuk mesantren di Ampel Denta.
Tak hanya itu saja, saat usianya memasuki 19 tahun, Syekh Abdul Muhyi berniat untuk menunaikan haji ke Mekkah.