Sementara di bawah rumah panggung tersebut biasanya akan digunakan sebagai kandang hewan ternak, seperti ayam dan bebek.
Masyarakat Kampung Naga Tasikmalaya beragama Islam.
Jadi tak heran, jika saat kamu mengunjungi desa wisata ini, kamu akan melihat masjid yang menggunakan material yang sama dengan yang sering digunakan dalam pembuatan rumah penduduk, yakni dengan material bambu dan kayu.
Ada beberapa aktivitas yang bisa kamu lakukan di Kampung Naga Tasikmalaya ini.
Di antaranya menikmati keindahan alam berupa pesawahan dan gemericik air di Sungai Ciwulan, yang mengalir dari kawasan Gunung Cikuray, Garut.
Tak hanya itu saja, kamu juga bisa mengamati kehidupan sehari-hari masyarakat Kampung Naga yang masih bersifat tradisional serta berburu oleh-oleh di salah satu kios yang ada di dekat kawasan desa wisata.
Jika kamu beruntung, kamu mungkin bisa melihat pesta adat setempat yang disebut dengan Hajat Karia.
Di mana dalam pesta adat tersebut akan disuguhkan beberapa kesenian hingga upacara adat serta prosesi ziarah ke makam leluhur Kampung Naga yang dikenal dengan sebutan Mbah Naga/Mbah Singaparna.
Saat ini, Kampung Naga dihuni sekitar 289 orang, dengan bangunan rumah yang berjumlah 109 rumah, satu masjid, satu bale kampung, serta satu lumbung padi.
Untuk masuk ke desa wisata ini, kamu cukup membayar seikhlasnya, dengan biaya parkir motor sekitar 3 ribu rupiah, mobil 10 ribu rupiah, serta parkir bus antara 25-40 ribu rupiah.
Namun jika ingin menggunakan jasa guide, kamu perlu membayar sekitar 150 ribu rupiah, untuk menikmati sejumlah fasilitas di Kampung Naga Tasikmalaya dengan ditemani pemandu profesional.***