Gilang Widya Mundur dari Arema FC dengan Alasan Trauma, Football Institute: Kurang Tepat!

photo author
- Sabtu, 5 November 2022 | 14:47 WIB
Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana menangis ketika memberi pernyataan dalam konferensi pers yang digelar manajemen Arema FC, Senin 3 Oktober 2022 lalu. (Gorajuara/dok: foto pribadi)
Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana menangis ketika memberi pernyataan dalam konferensi pers yang digelar manajemen Arema FC, Senin 3 Oktober 2022 lalu. (Gorajuara/dok: foto pribadi)

Justru sebaliknya, kata Budi, dengan pengunduran Gilang Widya dari jabatannya sebagai presiden akan menjadi pelik dan bisa membuat Arema semakin terpuruk.

Baca Juga: Amanda Manopo Pamer Perawatan, Netizen Gagal Fokus Malah Soroti Cincin yang Dikenakannya

Pengunduran diri Gilang Widya tidak akan membuatnya lepas begitu saja dari Arema FC. Pasalnya, masih kata Budi, Gilang diketahui memiliki saham kepemilikan di Arema FC.

"Dia pemegang saham 15 persen, bersama Iwan Budianto 75 persen dan Raffi Ahmad 10 persen. Jadi, saya masih belum mengerti atau memahami jika keputusan Gilang mundur ini karena faktor sedih," kata Budi Setiawan.

Pengunduran Gilang Widya sebagai Presiden Arema FC pelik dan bisa membuat Arema terpuruk. Meski mundur dia pemilik saham, dan sudah seharusnya ikut berpikir dan bertanggung jawab terhadap kondisi di Arema FC.

Baca Juga: 7 Fakta Unik dari Zombieman, Pahlawan Kelas S di One Punch Man yang Dijuluki si Mayat Berjalan!

Terus yang berkembang di masyarakat atau suporter pun, dia mengatakan, tidak mempunyai wewenang. Terus pertanyaanya, kenapa dia mau menjadi presiden? Itu (pengunduran Gilang Widya) akan berdampak sosial dan psikologis manajemen dan pemain.

"Walaupun secara meyakinkan bahwa dia tidak akan meninggalkan kewajibannya membayar gaji dan variabel lainnya seperti bus tidak akan ditarik. Tapi, tim medianya ikut mundur," paparnya.

Menurut Budi, ketimbang mengundurkan diri seharusnya Gilang Widya menetapkan diri untuk bertahan dan bersama stakeholder lainnya mengawal Arema FC hingga selesai atau tuntas dari sisi hukum.

Baca Juga: Link Baca Manga One Punch Man 173 Sub Indonesia Resmi Rilis: Metal Knight Mengetahui Kehebatan Saitama!

Budi Setiawan melihat ada kekhawatiran dalam diri Gilang Widya ketarik ke dalam kasus hukum tragedi Stadion Kanjuruhan.

Sepengetahuan Budi, Gilang beberapa kali dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan saksi, dan ditanya soal kewenangan, tanggung jawab, kewajiban, seperti yang ditanyakan misalnya kebijakan menaikan kuota tiket lawan Persebaya itu tanggung jawab siapa? Manajemen klub atau panpel.

"Nah itu ada keterkaitan itu. Sehingga apakah dengan dia mundur akan menyelesaikan masalah? Tidak ko, proses hukum saya kira akan terus berjalan. Yang harus diingat gilang adalah azas hukum pidana kita itu adalah asas hukum personalitas artinya setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Jadi, ketika ketua panpel menaikan kapasitas (kuota tiket) itu adalah tanggungjawab ketua panpel," lanjutnya.

Baca Juga: Seolah Tepis Rumor Rumah Tangga Retak, Syahrini Unggah Foto Bareng Reino Barack dan Sang Ibu

Budi menilai, publik sepak bola di Malang, perlahan akan mempertanyakan sikap Gilang yang mengundurkan diri secara tiba-tiba disaat masih berduka dan tim membutuhkan dukungan dari petinggi klub.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rusyandi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini