GORAJUARA – Jordi Amat, calon pemain Naturalisasi Indonesia trending Twitter, setelah memutuskan untuk bergabung dengan klub raksass Malaysia, Johor Darul Ta’zim FC.
Keputusan Jordi Amat tersebut membuat kecewa penggemar sepak bola Indonesia. Bahkan ada beberapa pihak meminta PSSI menghentikan proses Naturilasasi Jordi Amat yang saat ini masih sedang dalam proses.
Kekecewaan pencinta sepak bola tanah air terhadap Jordi Amat bukan tanpa dasar. Mereka khawatir kualitas mantan pemain Swansea City ini akan menurun karena hanya akan bermain di liga Malaysia bersama Johor Darul Ta’zim FC.
Baca Juga: Denny Sumargo Lakukan Ruqiyah Bersama Ustadz Faizar di Podcastnya: Seterkutuk Itukah Podcast Saya
Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap performa Jordi Amat saat memberla Timnas Indonesia. Pasalnya, alasan proses naturalisasi Jordi Amat dilakukan, karena untuk menambah kualitas Timnas Indonesia yang akan berpartisapi pada Piala Asia 2023.
Tidak hanya para penggemar sepak bola Indonesia saja yang kecewa, Direktur Teknik PSSI, Indra Syafri juga ikut kecewa dengan keputusan Jordi Amat tersebut.
Berbeda pandangan dengan Indra Syafri dan pencinta sepak bola Indonesia, Bung Binder sebagai pengamat sepak bola Indonesia memiliki pandangan berbeda terhadap keputusan Jordi Amat.
Di akun Youtube pribadinya @Bola Bung Binder, Bung Binder berpandangan bahwa apa yang dilakukan Jordi Amat dengan pindah ke Johor Darul Ta’zim FC, tidaklah sepenuhnya salah.
Baca Juga: Mudahnya Berinvestasi dengan Aplikasi Invest Bandung
Jordi Amat sebagai pesepak bola profesional memiliki hak sepenuhnya untuk menentukan ke klub mana di akan bermain.
Bung Binder juga mengatakan, bahwa bermain di Johor Darul Ta’zim FC, tidak semerta-merta akan menurunkan kualitas dari Jordi Amat.
“Jordi Amat itu adalah pemain senior, artinya dia adalah produk final dari seorang pemain sepak bola. Dia juga sudah matang,” Ucap Jordi Amat seperti dilansir Gorajuara.com dari kanal Youtube Bola Bung Binder, pada hari Kamis, 30 Juni 2022.
Bung Binder juga meminta para penggemar sepak bola Indonesia untuk tidak menghujat Jordi Amat karena keputusannya tersebut.