GORAJUARA - Tidak sedikit orang yang lalai dalam ibadah justru diberikan harta yang berlimpah dari Allah SWT. Dalam Islam, kenikmatan dunia itu disebut dengan istidraj.
Istidraj diambil dari kata 'daraja' (bahasa Arab) yang berarti naik satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. Namun, lebih dikenal sebagai istilah azab yang berupa kenikmatan.
Dengan kata lain, hakikat istidraj adalah sebuah siksaan, bukan sebuah nikmat meskipun dalam penerimaannya berupa nikmat.
Baca Juga: Dewi Persik Kecewa dan Tidak Respek Lagi pada Lesti Kejora, Tetapi Dia Juga Mendoakan
Allah SWT melimpahkan rezeki, kebahagiaan, dan kenikmatan dunia lainnya kepada setiap orang yang Dia kehendaki.
Kenikmatan tersebut bisa menjadi peringatan akan azab Allah apabila diberikan kepada orang yang sering melalaikan ibadah dan merasa tenang dalam maksiatnya.
Allah SWT akan memberikan kepada mereka segala kenikmatan dan kebahagiaan di dunia agar terus melakukan dosa dan kemaksiatan.
Baca Juga: Kabar Terbaru, Fans Lesti Kejora dan Rizky Billar Dilabrak Dewi Persik: Tanpa Indosiar Kau Siapa
Apabila tiba hari akhir Allah SWT akan mengazab mereka dengan penuh siksa.
Seperti yang tertera dalam pengertiannya, tanda utama dari istidraj adalah ketika seseorang terus dibiarkan berbuat dosa tetapi terus diberikan kenikmatan oleh Allah SWT.
Yaitu ketika seseorang berbuat dosa akan ditambah kesenangannya supaya mereka lupa untuk memohon ampun kepada Allah SWT.
Dalam Surah Al-An'am ayat 44 dicontohkan mengenai istidraj.
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
Artinya: "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa." (QS. Al An'am: 44)